Senin 29 Mar 2021 14:10 WIB

Korban Banjir Bandang di Sigi Masih Butuh Bantuan

Warga terdampak banjir Sigi masih membutuhkan bahkan makanan hingga pakaian.

Red: Yudha Manggala P Putra
Relawan bersama prajurit TNI membersihkan sisa material dan lumpur yang menggenangi rumah warga di Desa Beka, Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (27/3/2021). Banjir lumpur yang terjadi pada Jumat (26/3) malam itu disebabkan oleh longsor pasca hujan deras di pegunungan dan menyapu pemukiman di wilayah tersebut dan mengakibatkan 70 rumah warga rusak berat, lebih dari 100 unit rumah rusak ringan dan sebanyak 200 warga terpaksa diungsikan.
Foto: Antara/Basri Marzuki
Relawan bersama prajurit TNI membersihkan sisa material dan lumpur yang menggenangi rumah warga di Desa Beka, Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (27/3/2021). Banjir lumpur yang terjadi pada Jumat (26/3) malam itu disebabkan oleh longsor pasca hujan deras di pegunungan dan menyapu pemukiman di wilayah tersebut dan mengakibatkan 70 rumah warga rusak berat, lebih dari 100 unit rumah rusak ringan dan sebanyak 200 warga terpaksa diungsikan.

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI, SULTENG -- Kepala Desa Beka, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Mohammad Fitrah mengatakan korban bencana alam banjir bandang disertai lumpur di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah hingga kini masih membutuhkan berbagai bantuan. Terutama bahan makanan,perlengkapan dapur dan juga pakaian.

"Warga saya yang terdampak banjir bandang terjadi pada 26 Maret 2021 itu sangat membutuhkan bantuan dari semua pihak," katanya di lokasi banjir, Senin (29/3).

Ia mengatakan paling dibutuhkan warga selain bahan makanan, juga perlengkapan rumah tangga seperti alat-alat dapur, pakaian, selimut, dan lainnya. Desa Beka yang terletak di ruas jalan Palu-Bangga diterjang banjir bandang dan lumpur mengakibatkan sekitar 292 rumah warga di dua dusun di desa tersebut mengalami rusak berat, sedang, dan ringan. Warga kebanyakan langsung mengungsi ke berbagai titik baik di rumah warga yang tidak terdampak bencana maupun di lokasi-lokasi penampungan pengungsi yang ada di wilayah itu.

Banjir bandang dikarenakan hujan lebat yang turun sepanjang pagi hingga malam hari pada Jumat(26/3) pukul 20.00WITA. Banjir yang menyapu permukiman warga di Desa Beka disebabkan salah satu sungai yang ada diatas permukiman penduduk jebol diterjang banjir besar.

Sebagian banjir yang disertai lumpur menerjang permukiman warga yang saat itu sedang beristirahat. Namun, tidak ada korban jiwa,sebab sebelum banjir besar terjadi, warga sudah mengungsi ke tempat aman.

"Mereka mengungsi hanya dengan pakaian yang melekat ditubuh," ujarnya.

Sementara isi rumah, termasuk perabot dan bahan makanan rata-rata tertimbun lumpur. Karena itu, kata dia, korban sangat membutuhkan bantuan-bantuan dimaksud guna meringankan beban dan penderitaan mereka.

Fitrah mengatakan sudah ada bantuan,terutama bahan makanan yang disalurkan dari berbagai pihak, termasuk dari pemerintah daerah, tetapi masih kurang,khususnya peralatan dapur dan perlengkapan lainnya seperti selimut, pakaian,tikar dan lainnya.

Dia juga menambahkan hingga kini, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih siaga di posko bencana banjir di Desa Beka. Untuk kebutuhan makanan korban disediakan di posko yang dilengkapi dengan dapur umum dan air bersih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement