Kamis 03 Feb 2022 22:45 WIB

Basarnas Kendari Siagakan Personel Hadapi Cuaca Ekstrem

Ada bencana atau tidak, ada kecelakaan atau tidak, Basarnas selalu siaga.

Red: Andi Nur Aminah
Suasana warung yang rusak terkena abrasi di pantai (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Suasana warung yang rusak terkena abrasi di pantai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Basarnas Kendari menyiagakan personel dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem di seluruh wilayah kerja baik di 17 kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara maupun di Sorowako Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, Kamis (3/2/2022) mengatakan seluruh personel jajaran Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari disiagakan dalam merespons cepat segala laporan masyarakat.

"Ada bencana atau tidak, ada kecelakaan atau tidak, salah satu tugas kami adalah melaksanakan kesiapsiagaan. Untuk personel kami siagakan itu 1x24 jam dalam satu hari dan dilaksanakan secara terus menerus," katanya.

Baca Juga

Dalam menghadapi cuaca ekstrem pada setiap musim di Februari ini dan sering adanya peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG, Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari atau Basarnas, menyiagakan seluruh personel dan sarana prasarana. Aris mengaku menyiagakan personel 1x24 jam dengan sistem bergantian untuk memberikan kecepatan waktu tanggap terhadap laporan masyarakat yang membutuhkan pertolongan SAR.

Dia menegaskan jajarannya selalu siaga kapan pun dibutuhkan jika terjadi kecelakaan di laut ataupun kondisi membahayakan manusia maka SAR siap memberikan bantuan. "Begitu juga dengan alutsista kami selalu mengupayakan selalu diservis sehingga selalu siap melaksanakan operasi apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk pelaksanaan operasi SAR," ujar dia.

Menurutnya, ancaman bencana yang kerap terjadi dan perlu diwaspadai di wilayah Sulawesi Tenggara di antaranya gelombang tinggi di perairan, banjir dan tanah longsor. Ia mengimbau seluruh masyarakat agar tetap waspada dalam melakukan pelayaran dan beraktivitas di luar rumah saat terjadi curah hujan tinggi.

"Termasuk senantiasa memperhatikan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk kondisi dan kelayakan kapal sebelum melaut," kata Aris Sofingi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement