Jumat 25 Mar 2022 20:59 WIB

Bulog Sultra Datangkan 250 Ton Gula Pasir Hadapi Ramadhan

Stok yang ada baru 10 ton sehingga perlu penambahan untuk kebutuhan Ramadhan.

Red: Andi Nur Aminah
Pekerja menimbang dan mengemas gula pasir kiloan (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Pekerja menimbang dan mengemas gula pasir kiloan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Tenggara mendatangkan 250 ton gula pasir untuk memperkuat stok yang ada menghadapi Ramadhan 1443 H yang jatuh pada April 2022. Kepala Bulog Divre Sultra Mardati di Kendari, Jumat (25/3/2022) mengatakan Bulog Sultra saat ini menguasai gula pasir sebanyak 10 ton.

"Stok yang ada 10 ton. Perlu penambahan untuk memenuhi permintaan kebutuhan menyambut Puasa Ramadhan dan lebaran mendatang. Mudah-mudahan tidak ada halangan dalam pelayaran sehingga diperkirakan gula pasir tiba di daerah ini pertengahan April," kata Mardati.

Baca Juga

Meskipun 250 ton gula pasir dalam proses pengangkutan namun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut mengingatkan masyarakat agar tidak panik karena Bulog Sultra masih memiliki stok 10 ton. "Kebutuhan gula pasir berbeda dengan pangan lainnya, seperti beras. Setiap kepala keluarga dalam satu bulan mengonsumsi gula pasir secara wajar sekitar dua kilo gram," katanya.

Data yang dihimpun menyebutkan Bulog Sultra mengorder 1.000 ton gula pasir namun pengiriman direalisasikan secara bertahap. "Ya, tahap pertama 250 ton sedang proses pengangkutan dari pabrik di Sumatra yang diperkirakan tiba di Kendari April 2022," ujarnya.

Bulog Sultra menjual gula pasir kepada konsumen seharga Rp 13.500 per kilogram atau jauh lebih murah daripada harga penjualan umum Rp 15 ribu per kilogram. Bahkan di daerah pelosok Sultra harga gula pasir melambung hingga Rp 20 ribu per kilogram.

Secara terpisah Bupati Buton Utara Ridwan Zakaria mengatakan setiap tahun menyambut Puasa Ramadhan dan lebaran kebutuhan gula pasir meningkat. Ia mengharapkan tidak terjadi lonjakan harga yang tinggi mencapai Rp 22 ribu per kilogram. Oleh karena itu, pemerintah daerah mengambil inisiatif berkoordinasi meminta pasokan gula pasir dan terigu pada pihak distributor dari Kendari dan Kota Bau Bau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement