Rabu 17 Aug 2022 23:53 WIB

Bendera Merah Putih Raksasa Sepanjang 770 Meter Dikibarkan di Jembatan Teluk Kendari

Hujan tak menyurutkan niat para pemuda untuk mengibarkan Merah Putih.

Red: Qommarria Rostanti
Bendera Merah Putih sepanjang 770 meter dikibarkan di Jembatan Teluk Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia. (ILUSTRASI)
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Bendera Merah Putih sepanjang 770 meter dikibarkan di Jembatan Teluk Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia. (ILUSTRASI)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Bendera Merah Putih sepanjang 770 meter dikibarkan di Jembatan Teluk Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia. Ketua Umum Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Muhammadiyah Kendari, La Ode Izhar sekaligus promotor aksi tersebut di Kendari, Rabu (17/8/2022) mengatakan, pengibaran Bendera Merah Putih ratusan meter itu telah direncanakan bersama rekan-rekannya sejak dua pekan lalu.

"Panjangnya 770 meter. Kalau tahun (2021) lalu hanya 76 meter, kami targetkan pengibaran kali ini menjadi Merah Putih terpanjang yang dikibarkan pemuda khususnya di Sulawesi Tenggara," katanya.

Baca Juga

Walau sempat diguyur hujan tak menyurutkan niat anak muda yang tergabung dari beberapa organisasi kelembagaan untuk mengibarkan Bendera Merah Putih di salah satu ikon baru kota Kendari yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 20 Oktober 2020. Bahkan warga sekitar termasuk yang melintas ikut mengibarkan Bendera Merah Putih diiringi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya di jembatan tersebut. Bendera dibentangkan di salah satu lajur jembatan.

Izhar mengaku, Bendera Merah Putih tersebut dijahit oleh salah satu penjahit yang ada di daerah Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia selama kurang lebih 12 jam. "Kemarin sore jam tiga saya antar kain 20 gulung diselesaikan tadi jam 07.00 oleh salah satu penjahit di Anduonohu, kebetulan dia panggil lima orang keluarganya," ujar dia.

Di momen HUT Kemerdekaan RI ini, dia mengajak anak muda khususnya yang ada di Kota Kendari agar menciptakan suatu karya yang bisa bermanfaat dan mengharumkan nama daerah baik di skala lokal, nasional bahkan global.

"Saya yakin kegiatan ini bisa menginspirasi bahwa kita anak pelosok kita Anak Pinggiran dari NKRI ini bisa melakukan sesuatu yang luar biasa dan bisa dilihat oleh nasional," katanya.

Kapolresta Kendari Kombes Pol Muhammad Eka Faturrahman bertindak sebagai inspektur upacara pengibaran Bendera Merah Putih, sedangkan pemimpin upacara Ketua Umum Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Muhammadiyah Kendari, La Ode Izhar.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, Wakil Wali Kota Kendari Siska Karina Imran, Ketua DPRD Kota Kendari Subhan, Kapolresta Kendari Kombes Pol Muhammad Eka Fathurrahman, dan sejumlah pejabat lainnya turut menyaksikan pembentangan Bendera Merah Putih di jembatan itu. "Kami sangat apresiasi karya para generasi muda kita. Alhamdulillah, pengibaran Merah Putih kali ini diikuti dan antusias warga sangat tinggi," kata Wali Kota Kendari.

Kapolresta Kendari Kombes Pol Muhammad Eka Faturahman juga mengapresiasi kegiatan positif dari anak muda di Kota Kendari. Dia berharap dengan kreatifitas pemuda di wilayah ini bisa mendorong terciptanya wilayah yang selalu aman dan kondusif.

"Kami mengapresiasi kegiatan masyarakat ini dengan adik-adik Mapala yaitu melakukan upacara dengan pengibaran yang sangat luar biasa bendera sepanjang 770 meter memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke-77," kata Kapolresta.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَمَّا رَجَعَ مُوْسٰٓى اِلٰى قَوْمِهٖ غَضْبَانَ اَسِفًاۙ قَالَ بِئْسَمَا خَلَفْتُمُوْنِيْ مِنْۢ بَعْدِيْۚ اَعَجِلْتُمْ اَمْرَ رَبِّكُمْۚ وَاَلْقَى الْاَلْوَاحَ وَاَخَذَ بِرَأْسِ اَخِيْهِ يَجُرُّهٗٓ اِلَيْهِ ۗقَالَ ابْنَ اُمَّ اِنَّ الْقَوْمَ اسْتَضْعَفُوْنِيْ وَكَادُوْا يَقْتُلُوْنَنِيْۖ فَلَا تُشْمِتْ بِيَ الْاَعْدَاۤءَ وَلَا تَجْعَلْنِيْ مَعَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
Dan ketika Musa telah kembali kepada kaumnya, dengan marah dan sedih hati dia berkata, “Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan selama kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu?” Musa pun melemparkan lauh-lauh (Taurat) itu dan memegang kepala saudaranya (Harun) sambil menarik ke arahnya. (Harun) berkata, “Wahai anak ibuku! Kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir saja mereka membunuhku, sebab itu janganlah engkau menjadikan musuh-musuh menyoraki melihat kemalanganku, dan janganlah engkau jadikan aku sebagai orang-orang yang zalim.”

(QS. Al-A'raf ayat 150)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement