Jumat 04 Mar 2022 05:50 WIB

Sekolah yang PTM Berkurang, Dinkes Pekanbaru Hentikan Tes Antigen Acak Peserta Didik

Tes cepat antigen sebelumnya dilakukan setiap akhir pekan bagi peserta didik-guru.

Red: Reiny Dwinanda
Tenaga kesehatan memeriksa sampel tes swab antigen siswa (Ilustrasi). Pekanbaru hentikan rapid test antigen secara acak terhadap peserta didik dan guru setelah sekolah-sekolah makin banyak yang tak lagi menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tenaga kesehatan memeriksa sampel tes swab antigen siswa (Ilustrasi). Pekanbaru hentikan rapid test antigen secara acak terhadap peserta didik dan guru setelah sekolah-sekolah makin banyak yang tak lagi menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru menghentikan tes cepat antigen secara acak bagi peserta didik. Sebab, sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran tatap muka (PTM) semakin berkurang di Ibu Kota Provinsi Riau itu.

"Rapid test antigen acak ini tidak lagi kami lakukan karena sudah banyak sekolah yang tidak PTM dan beralih menjadi daring," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih di Pekanbaru, Riau, Kamis.

Baca Juga

Zaini menyebutkan, tes cepat antigen sebelumnya dilakukan setiap akhir pekan bagi peserta didik yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di beberapa sekolah yang disasar guna pemantauan peserta didik yang terpapar Covid-19. Selain itu, tes cepat antigen juga dilakukan kepada tenaga pendidik guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Menurut Zaini, saat ini pihaknya mengutamakan penelusuran kontak erat pasien positif menyusul meningkatnya kasus aktif Covid-19 di Kota Pekanbaru. Selain itu, dinas kesehatan juga fokus dalam percepatan vaksinasi Covid-19, terutama kepada anak-anak dan kaum lansia.

"Apalagi, beberapa hari lalu ratusan tenaga kesehatan terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga memperlambat proses vaksinasi," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اِذَا جَاۤءَكَ الْمُؤْمِنٰتُ يُبَايِعْنَكَ عَلٰٓى اَنْ لَّا يُشْرِكْنَ بِاللّٰهِ شَيْـًٔا وَّلَا يَسْرِقْنَ وَلَا يَزْنِيْنَ وَلَا يَقْتُلْنَ اَوْلَادَهُنَّ وَلَا يَأْتِيْنَ بِبُهْتَانٍ يَّفْتَرِيْنَهٗ بَيْنَ اَيْدِيْهِنَّ وَاَرْجُلِهِنَّ وَلَا يَعْصِيْنَكَ فِيْ مَعْرُوْفٍ فَبَايِعْهُنَّ وَاسْتَغْفِرْ لَهُنَّ اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Wahai Nabi! Apabila perempuan-perempuan yang mukmin datang kepadamu untuk mengadakan bai‘at (janji setia), bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah; tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(QS. Al-Mumtahanah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement