REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menaruh perhatian khusus kepada daerah-daerah yang secara geografis tergolong rawan bencana seperti longsor dan banjir. Akibat bencana, selain menimbulkankorban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan berdampak psikologis.
Menindaklanjuti hal tersebut, sejumlah senator di DPD akan meninjau lokasi longsor di Banjarnegara. Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad bersama empat anggota DPD RI asal Jawa Tengah (Denty Eka Widi Pratiwi, Sulistiyo, Bambang Sadono, dan Akhmad Muqowam), Sabtu (27/12) akan berdialog dengan Bupati Banjarnegara serta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kabupaten Banjarnegara. Peninjauan dimaksudkan untuk mengevaluasi pelaksanaan tanggap darurat bencana di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, yang dilakukan segera saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruknya.
Sebelumnya, setelah mendatangi lokasi longsor di Dusun Jemblung, Sabtu (13/12), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menetapkan status Banjarnegara sebagai tanggap darurat bencana. Tanggap darurat bencana meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, pelindungan, pengurus pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
Pada Sabtu (27/12) nanti, para senator akan menemui korban longsor di Dusun Jemblung, seraya meninjau lokasi bencana. “Para senator akan tiba di lokasi bencana hari Sabtu siang," ujar Kepala Bidang Pemberitaan dan Media Visual Mahyu Darma di Gedung DPD RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/12). Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) DPD RI Mahyu Darma turut menyertai kunjungan tersebut.
Penyelamatan dan evakuasi korban longsor Dusun Jemblung berakhir Ahad (21/12). Hingga penyelamatan dan evakuasi berakhir, terdata 95 korban longsor ditemukan. Lokasi pemakaman massal di Dusun Aliyan, Desa Ambal, Karangkobar. Sisanya, terdata 24 korban dinyatakan hilang. Disinyalir mereka tertimbun atau terhanyut ke hulu sungai. Sebab, saat longsor terjadi hari Jumat (12/12), jalur Banjarnegara-Pekalongan masih ramai.
Dalam kegiatan itu, para senator atas nama Task Force Penanggulangan Bencana DPD RI akan berdialog dengan pengungsi yang terpaksa atau dipaksa keluar dari tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang belum pasti akibat dampak buruk bencana, serta menghimpun informasi korban bencana yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana. Mereka juga ingin menghimpun informasi pelaksanaan tanggap darurat bencana serta bantuan darurat bencana sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar saat keadaan darurat.
Para senator juga akan berdialog dengan para relawan penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang menjadi fasilitator di bidang pendampingan sosial. DPD RI ingin berterimakasih atas dedikasi mereka yang bersemangat selama tanggap darurat bencana. “Penyelamatan dan evakuasi korban longsor memang terkendala cuaca. Meski begitu, para senator ingin berterimakasih kepada para relawan,” tambah Mahyu.