REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maraknya kasus prostitusi di Indonesia dinilai tak lagi hanya karena tuntutan pemenuhan ekonomi demi kebutuhan hidup. Saat ini prostitusi sudah menjadi lahan bisnis yang menggiurkan.
Wakil Ketua Komisi III DPD RI Fahira Idris menyebut dahulu banyak yang terpaksa jadi pekerja seks komersial (PSK) lantaran himpitan ekonomi. Mereka harus mencari nafkah untuk kebutuhan hidup sehingga ketika kesusahan jalan pintasnya menjadi wanita penghibur.
"Secara logika ada benarnya karena perempuan yang sudah sejahtera dan tersedia banyak lapangan pekerjaan tidak akan mungkin menjadi PSK. Tetapi saat ini prostitusi sudah menjadi bisnis," kata Fahira.
Menurutnya, di negara maju sekalipun di mana masalah ekonomi bukanlah hambatan seseorang pun prostitusi tetap marak. Tingkat kesejahteraan di negara yang tinggi ternyata tetap membuat profesi ini juga berkembang.
Artinya, masalah kemiskinan dan pemenuhan kebutuhan bukan lagi latar belakang PSK tetap menjalankan aksinya memikat hidung belang. Bisnis prostitusi sudah menjadi ladang kucuran uang yang berlipat-lipat tanpa harus bekerja membantung tulang.