REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan di Indonesia belum merata. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) perwakilan Maluku Nono Sampono mengungkapkan, bahwa pemerintah saat ini masih belum bisa membuat keseimbangan antara daerah timur dan barat Indonesia.
"Ada perbedaan antara timur dan barat, kalau tidak bisa membuat keseimbangan di timur, akan sangat rumit sekali," ujar Letnal Jendral TNI angkatan laut, Ahad (11/10).
Padahal, menurutnya, wilayah Indonesia Timur begitu kaya akan sunber daya alam. Justru malah wilayah-wilayah tersebut yang masuk dalam deretan daftar wilayah dengan presentase termiskin di Indonesia.
Meski Maluku dijadikan lumbung ikan nasional, karena menyumbang 30 persen pasokan ikan Indonesia. Faktanya, menurut Nano, Maluku menjadi wilayah paling misikin nomor empat, dan menduduki presentase penganguran terbesar di Indonesia.
"Maluku tidak dibangun insfrastruktur pembangun, listrik tidak cukup, bahan bakar tidak cukup. Ini dicatat oleh masyarakat Maluku," ungkap Nano saat mejelaskan alasan Maluku belum bisa berkembang padahal menjadi penghasil ikan terbesar Indonesia.
Menurutnya, sudah waktunya pemerintah membangun simpul-simpul ekonomi yang berada di derah. Harus ada upaya bersama untuk mempererat ekonomi agar mengciptakan masyarakat yang tercukupi kebutuhannya.