REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI memberi masukan untuk pengembangan pariwisata Provinsi Riau. DPD juga mendukung visi dan misi daerah setempat sebagai The Homeland of Melayu.
"Dana promosi pariwisata luar biasa karena Indonesia sedang mengejar pertumbuhan wisatawan yang tinggi, itu dukungan pusat kepada daerah yang diberikan dana insentif untuk mempromosikan itu," kata Anggota DPD RI perwakilan Kepulauan Riau Hadi Slamet Hood, Senin (26/4).
Sebagai timbal baliknya, kata dia daerah juga harus siap memenuhi harapan wisatawan asing. Dia mencontohkan Malaysia. Menurutnya, tidak banyak tempat wisata yang historikal dan indah namun dapat menggaet wisatawan karena kenyamanan dan kepercayaan yang diberikan kepada wisatawan untuk ada disana.
"Orang berwisata karena dia senang tentu dia memiliki harapan yang besar di tempat destinasi tersebut," kata dia nenambahkan.
Yang menjadi masalah saat ini takni jika orang datang ke Riau dengan berbagai tempat-tempat sejarah luarbiasa dan datang Kepulauan Riau tetapi tidak memenuhi persoalan kenyamanan. Dia mengatakan hampir mustahil witawan datang ke suatu tempat hanya dengan pertimbangan nilai-nilai sejarah saja.
Menurutnya, kenyamanan para wisatawan adalah hal krusial yang harus menjadi perhatian serius. Dia mencontohkan Kota Batam menjadi daerah destinasi oleh wisatawan dari Singapura dan Malaysia karena merasa senang dengan biaya yang murah.
"Termasuk juga orang senang karena akses, seperti contoh ke Muara Takus atau ke Danau Toba jika akses mau kesana susah jadi orang akan mempertimbangkannya," katanya pula.
Dia mengatakan bahwa hal tersebut harus menjadi fokus untuk pengembangan dan memajukan parawisata di daerah setempat.
Hadir ditempat yang sama Asisten III sekda Prov Riau, Edi Kusdarwanto menaggapi daerah setempat cukup memiliki modal besar pengembangan parawisata karena nilai kebudayaan melayu sebagai sumber kekayaan kebudayaan bangsa.