REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR, Ahmad Zainuddin, mengatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus berkomitmen melakukan peremajaan alat utama sistem senjata (alutsista). Pemerintah diharapkan mau membantu mencarikan sumber dana untuk peremajaan tersebut.
“Sebenarnya, TNI telah memiliki program rencana strategis (renstra) untuk pengadaan alutsista. Program itu terbagi menjadi beberapa tahap. Namun, program tersebut harus tetap dimaksimalkan agar peremajaan alutsista berjalan maksimal,” ujar Zainuddin saat dihubungi ROL, Kamis (2/7).
DPR, kata dia, telah membantu mengatur anggaran untuk memaksimalkan renstra TNI. Namun, menurutnya usaha DPR saja tidak cukup. Sebab, selain renstra, TNI juga memiliki program lain, yakni Minimum Essentias Forces (MEF). Kedua program itu sama-sama saling membutuhkan prioritas alokasi dana.
"Jika ingin kedua program berjalan, setidaknya cukup baik, pemerintahan Presiden Jokowi harus mau membantu mencarikan sumber dana lain. Sebab, alokasi dana dari pemerintah belum mencukupi. Jika alokasi belum maksimal, bagaimana cara kami mengatur prioritas untuk masing-masing pos alutsista ?” tuturnya.
Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko mengakui alutsista, khususnya alat angkut udara sudah berusia tua. Salah satu pesawat angkut tertua yang saat ini masih digunakan adalah pesawat Hercules buatan 1964.
Usia pakai dari pesawat-pesawat tersebut kini mencapai 51 tahun. Moeldoko mengungkapkan, pihaknya akan mengevaluasi seluruh alutsista yang sudah tua.