REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Menjelang diberangkatkannya kloter pertama jamaah haji ternyata masih ada visa yang belum rampung dibuat. Ketua komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay menyatakan hal ini harus jadi bahan evaluasi.
Berdasarkan data yang dimilikinya pada Sabtu lalu, visa yang sudah rampung baru mencapai 95 ribu. Padahal total jamaah ada 168.800. Sehingga masih ada selisih sekitar 73 ribu.
Ia pun merasa janggal dengan selisih ini karena seharusnya jamaah haji yang sudah melunasi BPIH bisa memperoleh Visa lebih dulu."Masalahnya, jamaah haji sudah lama melunasi BPIH tapi masih ada yang belum diproses. Ini yang menurut saya harus jadi bahan evaluasi," ujarnya saat dihubungi Republika pada Senin (17/8).
Saleh pun meminta Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) untuk segera mengutamakan jamaah kloter pertama."Saya sudah meminta dirjen haji untuk memprioritaskan yang berangkat pertama," jelasnya. setelah sempat berkoordinasi dengan Dirjen PHU, ia dikabarkan proses perampungan visa akan bisa dicek lagi selasa esok.
Di sisi lain, ia menilai masalah visa ini tidak hanya akibat faktor Dirjen PHU saja. Ia merasa kedutaan Arab turut berperan dalam masalah visa yang beum rampung itu. Ia menganggap masalah teknis seperti alat pencetakan visa bisa saja menjadi kendala."Tapi masalah bisa ada juga di kedutaan Arab, apakah mesin printnya sudah benar, masalah teknis seperti itu bisa saja terjadi," ujarnya.