REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Ketua DPR RI Setya Novanto mengatakan dirinya mengunjungi jemaah haji Indonesia yang menjadi korban musibah Mina di rumah sakit Mina meskipun mengalami beberapa kendala.
"Saya berangkat ke Arab Saudi atas undangan khusus dari Kerajaan Arab yang sudah disampaikan sejak enam bulan sebelumnya," kata Setya Novanto di Gedung MPR/DPR/DPD RI Jakarta, Rabu.
Dalam kunjungan tersebut, Novanto didampingi oleh istrinya, Wakil Ketua DPR RI Fadlizon dan istri, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Nurhayati Ali Assegaf, dan Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaeni.
Menurut Novanto, undangan khusus dari Kerajaan Arab Saudi tersebut sangat terbatas kepala negara dari beberapa negara antara lain Maldives, serta pimpinan parlemen dari beberapa negara antara lain Irak.
"Melalui undangan khusus tersebut, Kerajaan Arab ingin memberitahukan bahwa perbaikan Masjidil Haram sudah hampir selesai dan persiapan penyelenggaraan haji yang lebih baik," katanya.
Persiapan keberangkatan ke Arab Saudi, kata Novanto, dilakukan sejak tiga hari sebelum keberangkatan.
Novanto dan rombongan tiba di Arab Saudi pada Jumat (25/9) dan di luar dugaan terjadi musibah besar di Mina pada Kamis (24/9), dimana Pemerintah Arab Saudi mengumumkan ada sebanyak 717 jemaah haji meninggal dunia dan 805 jemaah lainnya luka-luka.
"Sebagai pimpinan Dewan, saya terpanggil untuk mengunjungi jemaah haji Indonesia yang menjadi korban musibah Mina," katanya.
Politisi Partai Golkar ini menceritakan, dirinya dan rombongan kemudian meninggalkan tempat peristirahatan yang diberikan Kerajaan Arab Saudi dan menuju rumah sakit Mina.
Namun, di luar dugaan perjalanan menuju rumah sakit juga sulit dilakukan karena banyaknya penjagaan dari tentara Arab Saudi.
"Untungnya ada, Pak Jazuli yang bisa bahasa Arab sehingga komunikasi dengan tentara Arab maupun petugas di rumah sakit, dapat saling memahami," katanya.