REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Rofi Munawar, menegaskan permasalahan terorisme, ekstrimisme, dan kekerasan sektarian, perlu dilihat latar belakang dan dalang dibalik aksi tersebut.
Tidak hanya terfokus pada pelaku aksi-aksi terorisme
"Gerakan terorisme ini hilang dan timbul, karena di balik gerakannya yang masif, kemungkinan ada oknum negara-negara besar yang mendukungnya," ujar Rofi saat menghadiri Pertemuan Executive Council Sidang Pleno Asian Parliamentary Assembly (APA) ke-8 di Phnom Penh, Kamboja, melalui keterangan yang diterima Republika.co.id, Rabu (9/12).
Menurutnya, oknum dibalik aksi terorisme merupakan hal yang perlu ditekankan. Tidak boleh ada negara manapun yang mendukung gerakan atau kelompok terorisme, sebagaimana tidak boleh ada aksi terorisme apapun yang dikaitkan dengan agama.
Rofi mendesak APA untuk segera mengambil sikap agar tindakan oknum-oknum negara besar yang mendalangi aksi terorisme. Karena bisa saja menarik wilayah lain ikut terlibat konflik yang telah diciptakan.
Isu terorisme dan ekstrimisme mendapat perhatian khusus dari para delegasi selama sidang berlangsung. Salah satu resolusi dari sidang tersebut mengutuk sejumlah kelompok garis keras yang melakukan aksi terorisme dan kekerasan, termasuk ISIS, Alqaidah, Taliban, Boko Haram, dan Zionis Yahudi, atas pelanggaran HAM dan Perjanjian Internasional.