Sidang Pleno APA Mengutuk Aksi Kelompok Garis Keras

Rabu , 09 Dec 2015, 15:05 WIB
Asian Parliamentary Assembly
Foto: Dok: MPR
Asian Parliamentary Assembly

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang Pleno Asian Parliamentary Assembly (APA) ke-8 di Phnom Penh, Kamboja, mengutuk sejumlah kelompok garis keras yang melakukan aksi-aksi terorisme dan kekerasan, termasuk ISIS, Alqaidah, Taliban, Boko Haram, dan Zionis.

Delegasi APA yang terdiri dari 23 parlemen menyepakati pentingnya langkah-langkah konkret dalam melawan ekstremisme dan kekerasan sektarian.

APA secara khusus menekankan bahwa kelompok terorganisir tersebut telah melakukan pelanggaran HAM dan perjanjian-perjanjian internasional yang seharusnya dapat melindungi warga dunia dari kekerasan.

Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Rofi Munawar menyampaikan, permasalahan yang perlu diperhatikan bukan hanya siapa pelaku terorisme tersebut, tapi apa latar belakangnya dan siapa yang ada dibaliknya.

"Di sisi lain, dimungkinkan ada oknum-oknum negara besar yang turut mendalangi aksi ini, ingin menyeret sebanyak mungkin wilayah untuk terlibat di arena konflik dan inilah yang harus dihentikan. APA harus mengambil sikap dalam hal ini," ujarnya dalam pertemuan Executive Council dalam rangkaian Sidang APA melalui keterangan yang diterima Republika.co.id, Rabu (9/12).

Hal tersebut memang masih dianggap sensitif karena kenyataannya, ada banyak pihak (negara) yang terlibat dalam berbagai konflik berdarah yang juga melibatkan kelompok-kelompok bersenjata ilegal atau illegal armed forces.