REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi X DPR Teuku Riefky Harsya memberikan apresiasi atas kemenangan film pendek karya anak bangsa berjudul Prenjak in the Year of Monkey, dalam ajang Festival Film Cannes di Prancis.
"Kita bangga untuk pertama kalinya film pendek Indonesia meraih penghargaan film terbaik di ajang festival film paling bergengsi di dunia, Cannes, Prancis. Kami mengucapkan selamat dan apresiasi yang tinggi," ujarnya dalam keterangan pers, Ahad (22/5).
Kegembiraan dan apresiasi dari ketua Komisi X DPR, yang antara lain membidangi pendidikan dan kebudayaan ini, disampaikan setelah memperoleh informasi bahwa film "Prenjak" (In the Year of Monkey), karya sutradara Wregas Bhanureja, menerima The Leica Cine Discovery, penghargaan tertinggi dalam kompetisi Semine de la Critique, salah satu kategori dalam Festival Film Cannes (20/5).
"Ini membuktikan bahwa talenta dan karya insan film kita begitu tinggi dan sejajar insan film kelas dunia lainnya," katanya.
Ia menambahkan, kemenangan dan penghargaan yang diraih film Prenjak, dapat memberikan inspirasi dan mendorong perkembangan industri perfilman Indonesia kearah yang semakin baik.
"Kami harapkan penghargaan tersebut dapat memberikan inspirasi dan mendorong perkembangan industri perfilman kita yang kini kurang menggembirakan di kala kita menghadapi pasar terbuka seperti Masyarakat Ekonomi Asean," ujarnya lagi.
Seperti diberitakan sebelumnya, film pendek karya anak-anak muda Indonesia berjudul Prenjak in the Year of Monkeydinobatkan sebagai pemenang dalam salah satu kategori Festival Film Cannes 2016 di Prancis. Prenjakmeraih The Leica Cine Discovery Prize Cinema depa Critic.
Film produksi Studio Batu berdurasi 12 menit 54 detik itu bercerita tentang sebuah fenomena kontroversial di Yogyakarta pada 1980-an. Seorang perempuan yang terbelenggu keterbatasan ekonomi dikisahkan menjual korek api dengan imbalan memperlihatkan bagian pribadi dirinya.
Adalah Pusat Pembinaan dan Pengembangan Perfilman (Pusbang Film) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Badan Perfilman Indonesia (BPI) yang mengirimkan Prenjak untuk ikut berkompetisi di Festival Cannes 2016.