REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Anggota DPR RI Endang Srikarti Handyani mengunjungi penderita penyakit kronis di Desa Kedung Mulya, Kemusuk, Boyolali. Dia mengatakan Menteri kesehatan agar lebih sering terjun ke desa-desa untuk menyaksikan keluh kesah masyarakat yang kesulitan mengakses layanan kesehatan.
Akhir pekan lalu, Sabtu (19/6) Endang mengunjungi Robo dan Aisyah yang menurutnya perlu mendapatkan bantuan layanan kesehatan. Dia mengatakan warga desa terpencil di Boyolali, Jawa Tengah, penderita penyakit kronis itu membutuhkan bantuan segera untuk penyembuhannya. “Saya sangat prihatin melihat penderitaan Rebo dan Aisyah. Saya, memang, wajib mendengar keluh kesah rakyat yang saya wakili. Kemenkes perlu melihat anak-anak yang selama ini kekurangan gizi di daerah,” ucapnya, melalui siaran pers.
Adalah Rebo, yang tergeletak lemah di pembaringan. Tubuhnya terlihat seperti balita, walau usianya sudah 18 tahun. Tumbuh tak normal sejak usia 7 bulan. Ia tak bisa mengunyah makanan dan tak bisa bicara. Dia hanya menangis bila menginginkan sesuatu.
Tawiyem orangtua anak itu, mengisahkan, saat dilahirkan tubuhnya normal. Namun, menginjak usia 7 bulan mulai terlihat ada perubahan fisik. Awalnya, diduga polio tapi tak mampu menyerap imunisasi yang diberikan saat balita. Belum diketahui kelainan apa yang diderita Rebo. Hingga 18 tahun ia terus tergeletak, tak berdaya. Sebuah box papan yang dibuat keluarganya menjadi tempat ia berbaring sepanjang hidupnya.
Suami Tawiyem sudah lama wafat. Selain ibunya, Rebo pun diasuh oleh nenek dan saudara-saudaranya di rumah sederhana berlantaikan tanah. Ibunda Rebo tak sanggup membiayai pengobatan buah hati tercintanya itu. Rebo merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Dua saudara lainnya tumbuh sehat.
Masih di desa yang sama, Endang juga mengunjungi balita penderita hydrocephalus bernama Siti Aisyah (2 tahun). Ia bungsu dari tiga bersaudara. Narti dan Junar kedua orang tua Aisyah pasrah dengan kondisi buah hatinya itu. Selain tak memiliki dana untuk mengobati Aisyah, dokter yang pernah didatanginya pun tak sanggup mengobati. Cairan abnormal dalam otaknya, terus membuat ukuran kepala Aisyah kian membesar.
Memilukan menyaksikan Aisyah tak berdaya dalam dekapan ibundanya. Aisyah juga tak mampu melihat dan berbicara. Dalam kesempatan itu, Endang yang Anggota Komisi VI itu, memberikan santunan pada dua anak yang menderita penyakit kronis di Desa Kedung Mulya.