REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Ade Komarudin, menggelar buka puasa bersama Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Buka puasa bersama itu juga dihadiri pimpinan lembaga negara lainnya seperti Ketua MPR, DPD, MA, MK, KY, serta pimpinan partai politik.
''Alhamdulilah kita bisa berpuasa hingga hari ke-15, insya Allah kita masuk golongan yang beriman,'' kata Ade, di Komplek Widya Chandra, Jakarta, Senin (20/6).
Pria yang akrab disapa Akom itu mengatakan, setiap momentum buka puasa bersama, ia ingat pesan Cak Nun, yang sering menceritakan kepadanya bahwa hikmah ibadah puasa adalah ujian kemajemukan.
Melalui ibadah puasa, masyarakat harus mengakui pluralisme bangsa. Jika ada pemimpin yang menghargai pluralisme, maka ia akan membawa kesejahteraan sosial. Tidak boleh, ada pihak-pihak yang mendiskreditkan satu sama lain.
''Mudah-mudahan penetapan 1 syawal pun sama. Kalau tidak sama, kita diuji lagi. Kita harus tetap menghormati mereka yang memiliki jadwal yang berbeda dengan pemerintah,'' ujarnya.
Menurutnya, Islam Indonesia adalah islam yanh toleran. Ia mencontohkan, Walisongo menyebarkan Islam lewat wayang, lagu-lagu rakyat, seni, beladiri, namun tetap bernafaskan kemurnian tauhid Islam.
''Semua orang berhak atas menjalankan keyakinannya sendiri, semua orang bertanggungjawab atas perilaku masing-masing,'' ucapnya.
