REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin mengutuk keras serangan bom bunuh diri yang terjadi di tiga kota di Arab Saudi yakni Madinah, Qatif dan Jeddah pada Senin (4/7) sore waktu setempat. Apalagi, serangan teror tersebut terjadi di kota suci umat Islam yaitu Madinah.
Dia meminta Kementerian Luar Negeri melalui KBRI dan KJRI untuk memastikan adanya perlindungan terhadap WNI yang ada di Arab Saudi. Saat ini, banyak warga Indonesia yang sedang melaksanakan umroh di akhir Ramadhan sampai Lebaran di Arab Saudi. Mereka harus mendapatkan perlindungan yang maksimal.
“Saya mengutuk keras aksi-aksi biadab seperti ini. Apalagi sasaran teror, salah satunya adalah Masjid Nabawi yang menjadi salah satu tempat bersejarah bagi umat Islam dan Madinah adalah kota suci bagi umat Islam setelah Mekkah,” ucap Ade, dalam keterangan persnya, Selasa (5/7).
Politisi Golkar tersebut mengatakan, serangan bom bunuh diri ini sangat tidak bisa ditoleransi dan jauh dari nilai-nilai keagamaan. Apalagi, serangan ini terjadi jelang umat Islam di seluruh dunia ingin merayakan Idul Fitri.
“Besok (Rabu), umat Islam diseluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Tapi, kita justru mendapatkan kabar duka dari saudara-saudara kita umat Islam di Arab Saudi,” tutur dia.
Pria yang biasa disapa Akom itu pun meminta, seluruh masyarakat untuk terus mewaspadai gerakan radikalisme khususnya di Indonesia. Selain itu, dia juga meminta Kementerian Luar Negeri memastikan masyarakat Indonesia yang ada di Arab Saudi khususnya yang berada di tiga kota yang mendapat serangan teror, terjamin keamanannya.