REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Ade Komarudin (Akom) optimistis rencana pemangkasan anggaran yang dilakukan pemerintah, tidak akan menggangu pembahasan RAPBN 2017. Akom juga yakin pembahasan RAPBN 2017 selesai pembahasan sesuai jadwal.
"Enggak (molor), bisa (dibahas tept waktu)," ucap Akom di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (4/9).
Akom tidak menampik, perombakan APBN-P itu bakal memakan waktu. Namun, ia tetap meyakini DPR dapat menyelesaikan pembahasan sesuai jadwal.
"Orang DPR itu sampai pagi, sampai pagi deh. Asal pemerintahnya sanggup aja," ujar politikus Partai Golkar itu.
Akom memastikan, DPR segera membahas RAPBN 2017 setelah reses. Alasannya, pembahasan anggaran sangat mendesak. Ia berujar pemerintah sudah menutuskan akan merombak anggaran, sehingga yang perlu dipikirkan yakni dampaknya pada masyarakat. Ia meyakini, beberapa program pembangunan pasti akan dipotong.
"Sekarang Rp 133 triliun, dulu Rp 50 triliun saja sudah pada menjerit," katanya.
Ia mendengar ada sejumlah kementerian yang juga 'menjerit' akibat pemangkasan anggaran itu. Akom menilai, pilihan pemotongan anggaran sekira Rp 133 triliun, untuk menjaga agar defisit tidak melanggar UU, yakni tiga persen. Ia mengaku pernah mengusulkan penambahan defisit menjadi lima persen. Namun, hal itu membutuhkan persetujuan presiden misalnya dalam bentuk Perppu.
"Tapi kan pemerintah sudah ambil keputusan. Mereka memilih untuk potong anggaran. Nah dua pilihan itu tidak enak semua, jangan dipikir enak, cuma keadaan mengharuskan begitu," jelasnya.