REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan DPR RI bersama 11 komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD) menggelar rapat, membicarakan soal kinerja lembaga tersebut dalam satu tahun terakhir. Rapat tersebut juga merupakan respon atas hasil survei Indikator Politik Indonesia yang merilis, DPR RI dan partai politik (parpol) menjadi institusi yang paling tidak dipercaya publik.
"Kita ada sama-sama memperbaiki lembaga ini. Legislatif sudah banyak kemajuan yang dicapai, pimpinan komisi, dan pansus selalu mengevaluasi setiap saat, terus adakan rapat," kata Ketua DPR RI, Ade Komarudin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (18/8).
Dalam rapat tersebut lima dari 11 komisi menyampaikan capaian dan apa saja kinerja saat ini. Selain itu, AKD juga memberikan sejumlah saran untuk menunjang kinerja DPR RI mendatang.
Ade menginginkan, rapat tersebut sebagai momentum evaluasi atas penilaian publik terhadap DPR RI yang memprihatinkan. Ia meminta seluruh aspek yang ada di DPR RI memperbaiki kinerja dan harus menyampaikan hasilnya secara transparan pada publik. Langkah tersebut, ia berujar, bukan upaya untuk menutup mata dan telinga atas kritik publik.
Kendati demikian, politisi Partai Golkar itu meminta publik lebih objektif menilai langkah-langkah yang sudah dilakukan anggota dewan. "Mereka kerja sampai larut terutama kejar target pembahasan beberapa deadline yang ditetapkan. Saya minta tak boleh tutup mata dan telinga, publik harus objektif nilainya," ujar Akom sapaan akrab Ade Komarudin.
Ia membantah tudingan yang menyebut kinerja DPR RI sudah menurun. Sehingga, ia meminta publik memberikan lesempatan pada DPR untuk membuktikan kinerja yang dicapai selama ini.