Komisi XI DPR Sayangkan Adanya Isu Rush Money

Jumat , 18 Nov 2016, 16:31 WIB
 Warga menarik uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di salah satu pusat perbelanjaan, Jakarta, Rabu (1/7).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Warga menarik uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di salah satu pusat perbelanjaan, Jakarta, Rabu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi XI DPR RI, Donny Imam Priambodo menyayangkan isu rush money (penarikan uang besar-besaran) yang beredar di media sosial. Karena yang akan dirugikan, menurutnya, ialah masyakarat sendiri.

"Saya sangat menyayangkan adanya isu rush money ini," kata anggota DPR yang berasal dari Fraksi Nasdem ini, Jumat (18/11).

Menurut Dony yang mengembuskan isu tersebut mempunyai tujuan dan agenda tertentu. Misalnya, Donny mencontohkan, membuat situasi keamanan negara menjadi kacau.

"Lalu siapa yang dirugikan jika rush money ini terjadi? ya pasti masyarakat menengah ke bawah yang jumlahnya masih lebih besar daripada masyarakat menengah ke atas," tambahnya.

Untuk itu masyarakat ia mengimbau jangan mudah percaya dengan hal-hal yang nantinya menyulitkan diri sendiri. Jika ekonomi negara jatuh, lanjutnya, dampaknya akan berat bagi masyarakat ekonomi bawah.

Karena masyarakat ekonomi atas, sudah menyiapkan segala sesuatunya. Oleh karenanya dalam menyikapi sebuah isu, tambah Donni, masyarakat diharapkan bisa memilah dan memilih, mana yang baik dan mana yang buruk.

"Paling tidak untuk diri sendiri. Jangan mudah terpancing emosi, dalam situasi ekonomi global yang sedang tidak bersahabat, kesabaran dituntut lebih tinggi lagi," katanya.