'Kondisi SDN 1 Petuk Katimpun Palangkaraya Mengkhawatirkan'

Senin , 06 Feb 2017, 06:55 WIB
Kondisi SDN 1 Petuk Katimpun di Palangka Raya.
Foto: ist
Kondisi SDN 1 Petuk Katimpun di Palangka Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Komisi X DPR RI melakukan Kunjungan Kerja ke Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (3/2). Kunjungan kerja (kunker) tersebut dilakukan dalam rangka meninjau kondisi sarana dan prasarana pendidikan sekolah tingkat dasar hingga atas (SMA/sederajat).

Ketua rombongan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fikri Faqih dalam kunker tersebut menemukan fakta bahwa masih banyak kondisi sekolah di daerah ini yang berbeda dengan data dari Data Pokok Pendidik (Dapodik) Kemendikbud. Salah satunya adalah SDN 1 Petuk Katimpun. Menurut Dapodik Kemendikbud, fasilitas sekolah yang memiliki jumlah 71 siswa/i ini dilaporkan dalam kondisi baik.

“Tapi, ternyata fakta di lapangan masih perlu bantuan pemerintah. Meski kondisi gedung SD bagus, kondisi halamannya terendam air,” kata Fikri di sela memimpin rombongan, melalui siaran pers.

Air yang menggenangi pelataran sekolah ini, sambung Fikri, dapat mengganggu masa efektif belajar. Hal itu dibuktikan dari masa efektif SD di ibukota Provinsi Kalimantan Tengah ini yang hanya enam bulan.

“Sedangkan, sisanya harus berpacu dengan kondisi banjir. Sehingga, mengganggu konsentrasi belajar peserta didik,” ujar dia.

Fikri mendorong agar kondisi seperti ini dilaporkan ke Kemendikbud. Sehingga, segala kekurangan yang berkaitan dengan aktivitas belajar dapat segera diselesaikan, dengan cara Kemendikbud berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum.

“Misalnya, soal halaman sekolah yang banjir. Kemendikbud seharusnya berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk meninggikan halaman. Apa gunanya dibangun sekolah yang bagus kalau sarana menuju sekolah tidak bagus,” ujar Fikri.

Selain persoalan halaman sekolah yang terendam oleh air, berdasarkan laporan dari kepala sekolah, SD yang terletak di pinggir Sungai Rungan, Palangka Raya ini masih perlu mendapatkan bantuan pemerintah, di antaranya peninggian halaman dan pagar.

Diketahui, Data Nasional Sarana dan Prasarana Pendidikan menyebutkan bahwa terdapat 1,3 juta dari 1,8 juta ruang kelas yang masih berkategori rusak, baik ringan sedang, maupun berat. “Jadi yang berkategori ruang kelas yang baik hanya 500 ribu. Dalam laporan SDN 1 Katimpung ini baik, tapi setelah kami cek ditambah laporan dari kepala sekolahnya, ternyata masih perlu bantuan. Jadi, di sini Dapodik Kemendikbud masih belum akurat,” kata Fikri.

 

baca juga: Komisi X Rekomendasikan Lembaga Khusus Kebudayaan