REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menerima kunjungan pengurus Yayasan Lumbung Pangan. Kedua pihak ini membicarakan bagaimana cara supaya tidak ada makanan yang terbuang sia-sia, padahal di sisi lain masih banyak masyarakat yang membutuhkan.
Meski belum ada kajian mendalam, menurut dia sudah bisa dipastikan banyak kalangan yang membutuhkan makanan. Ke depan akan dibuat kajian sebagai data awal untuk digunakan sebagai dasar pembuatan regulasi. "Kita belum tahu jumlahnya berapa ton per hari tapi pasti cukup banyak. Sementara di sisi lain banyak masyarakat yang belum beruntung membutuhkan itu," kata Fadli di ruang kerjanya, Gedung Nusantara III, Selasa (7/2).
Spirit dari pertemuan ini untuk mencari format regulasi, agar tidak ada makanan yang terbuang sia-sia. Dan bagi mereka yang membutuhkan bisa tercukupi. "Ini bukan makanan sisa dan juga bukan makanan kedaluarsa, tapi makanan yang masih layak untuk dimakan, memenuhi nutrisi dan gizi yang masih tetap baik," ungkap Fadli.
Wakil Ketua DPR Korkesra, Fahri Hamzah yang juga hadir mendukung rencana tersebut. Ke depan DPR bisa meminta ke pada para pengambil keputusan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, untuk duduk bersama-sama, memikirkan langkah tetap mengatasi hal tersebut.
"Kita pikirkan regulasi semacam apa yang bisa kita buat. Supaya super market, hipermart ini kita wajibkan agar makanan-makanan mereka itu jangan dibuang. Tetapi diberikan kepada mereka yang membutuhkan, melalui Food Bank ini, sehingga mereka bisa menyalurkan ke panti asuhan, ke masyarakat yang membutuhkan nutrisi di daerah-daerah tertentu," ungkap Fadli.
Negara yang sudah melakukan ini contohnya adalah Perancis dan Inggris. "Di negara seperti Perancis sudah dilakukan, dan sudah menjadi kewajiban sekarang ini. Food Bank ini kan bagian dari civil society, NGO masyarakat madani, perlu karena yang menjalankan kepedualian sosial," kata Fadli.