REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil menilai fasilitas di lembaga pemasyarakatan (Lapas) sangat minim. Alhasil, kepala Lapas harus pandai-pandai mencari dana taktis untuk mengelola para narapidana yang menjadi warga binaan.
"Lapas saat ini umumnya daya tampungnya melampaui kapasitas. Jumlah narapidana dan tahanan yang dititipkan di Lapas melampaui kapasitas Lapas," kata Nasir Djamil pada diskusi 'Dialektika: Napi Pelesir?' di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (9/2).
Kalapas Sukamiskin Siapkan GPS Bagi Petugas
Menurut Nasir, dari informasi yang dihimpunnya dari lingkungan Lapas, biaya pemindahan narapidana dari Lapas yang melampaui kapasitas ke Lapas lainnya, biayanya ditanggung oleh Kapalas yang memindahkan narapidananya. Kepala Lapas yang meminta bantuan pengawasalan dari institusi lainnya, kata dia, juga ada biayanya, sementara biaya operasional di Lapas tidak ada.
"Dalam hal ini pintar-pintarnya Kapalas untuk mencari biaya operasional," katanya.