REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fikri Faqih mengaku prihatin atas terulangnya kasus buku pelajaran anak berkonten pornografi. Hal itu menunjukkan lemahnya pengawasan pemerintah yang seharusnya bertanggung jawab atas peredaran buku pengetahuan, khususnya bagi anak yang sesuai dengan usianya (SD).
“Sudah ke sekian kalinya pemerintah terus kecolongan, kami curiga bila ini seperti disengaja oleh pihak-pihak yang bermaksud buruk," ujar Fikri Faqih di Jakarta, Jumat (24/2).
RUU Sistem Perbukuan Hampir Rampung
Kasus terbaru mengenai buku anak berkonten porno itu diterbitkan oleh Penerbit Tiga Ananda, Solo, dimana sebagian besar dalam bentuk buku pelajaran SD. Masyarakat pun telah mengajukan protes atas hal ini.