REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan berharap organisasi kepemudaan menjadi salah satu pilar kontrol sosial saat Indonesia mengalami transformasi kultural, yaitu proses perimbangan baru dari sisi ideologi, sosial, budaya, politik, dan ekonomi. "Saya melihat ada semacam situasi proses perimbangan baru dari sektor ideologi, politik, sosial, ekonomi, dan budaya atau kita mengenal transformasi kultural berjalan. Karena itu pilar kontrol sosial diharapkan ada di Pemuda Muhammadiyah," kata Taufik usai menghadiri peringatan Milad Pemuda Muhammadiyah ke-85 di Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Selasa (2/5).
Dia menilai Pemuda Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi kepemudaan bisa menjadi bagian penyeimbang dalam kaitan kesimbangan transformasi kultural. Hal itu menurut dia bisa dilakukan dengan lebih banyak berperan dalam mewujudkan keadilan.
"Pemuda Muhammadiyah sebagai bagian dari penyeimbang dalam kaitan keseimbangan transformasi kultural diharapkan lebih banyak berperan dan dengan semangat kejujuran, amar maruf nahi munkar dan fastabikul khairot," ujarnya.
Taufik menilai Pemuda Muhammadiyah memiliki perjalanan sejarah yang panjang dalam memperjuangkan keadilan di masyarakat sehingga diharapkan semangat itu menjadi penyemangat bagi generasi muda Indonesia. Politikus PAN itu mengatakan Pemuda Muhammadiyah pada usia ke-85 diharapkan semakin dewasa dan matang dalam mewarnai perjalanan bangsa Indonesia.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan organisasi dalam sistem demokrasi Indonesia merupakan kelompok penekan kepada siapapun yang kebijakannya tidak menghadirkan keadilan. Dia menilai saat ini yang tidak hadir dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan soal toleransi dan kebhinekaan namun persoalan ketidakadilan.
"Toleransi dan keberagaman adalah genetikanya Pemuda Muhammadiyah," ujarnya.
Dahnil juga mengatakan organisasinya meluncurkan aplikasi "Mallmu", yang ingin menyemarakkan semangat berekonomi masyarakat Indonesia. Menurut dia kekuatan kapitalisme bisa dilawan apabila umat sadar bahwa mereka punya potensi yaitu sebagai kekuatan mayoritas dan kedaulatan.