REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Anggota Komisi III DPR RI Nawafie Saleh menilai peran pendidikan cukup penting dalam mengurangi kriminalitas. Menurut dia, meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk dalam aspek pembinaan narapidana di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) menjadi sangat penting untuk mengatasi overcapacity yang umumnya terjadi di Lapas berbagai daerah.
Salah satu aspek pembinaan perlu dilakukan kepada narapidana dengan kategori anak-anak, sehingga jika diberikan pengarahan akan bisa membawa perubahan yang lebih baik di masa mendatang.
“Anak-anak harus diberikan pendidikan. Saya setuju, kan, ada paket B dan paket C. Nah, keluar dari penjara bisa ikut paket C, kan. Kita tahu bahwa menyelesaikan jenjang SMP adalah kewajiban. Tadi ditanya, ada anak usia SMP yang belum beriijazah,” ujar Nawafie, usai meninjau Lapas Kelas IIA, Palu pada Selasa, (2/5).
Politikus Golkar ini menegaskan bahwa perlakuan antara narapidana usia anak-anak dengan usia dewasa harus ada perbedaan. “Memang perlakuannya harus beda, ya antara yang dewasa dengan yang anak-anak,” kata dia.
Meningkatkan kualitas binaan itu penting untuk mencegah narapidana melakukan kejahatan yang sama usai keluar dari penjara, karena dirinya berpandangan Indonesia tidak mungkin terus menerus fokus untuk penambahan jumlah Lapas. Ketimbang membangun lapas, Nawafie berpandangan lebih baik anggarannya digunakan untuk membangun sekolah.
“Pendidikan program ideal yang harus dilakukan. Kalau pendidikannya bagus, kan, bisa mengurangi tindak kejahatan. Lebih baik bangun SMP atau SMA ketimbangn membangun penjara,” kata Nawafie.
Dalam kunjungannya kali ini, Nawafie juga meminta selain pembinaan yang diperkuat, infrastruktr Lapas juga perlu menjadi perhatian. “Tadi saya lihat ada yang di ruangan sangat sempit. Kadang ada yang bergantian untuk bisa masuk. Jadi, ya kalau kelebihan kapasitas itu betul adanya,” kata dia.