REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Bambang Haryo Soekartono menegaskan program dan kinerja pemerintah tidak hanya untuk kepentingan pencitraan semata. Pasalnya hal ini mengakibatkan anggaran negara terpakai hanya untuk urusan yang tidak tepat sasaran, tanpa hasil kerja yang memberikan manfaat bagi rakyat.
Bambang merasa amat terpanggil untuk meluruskan opini publik apabila masyarakat hanya hanyut pada arus opini pencitraan pemerintah. Ia ingin agar anggaran negara tak terbuang sia-sia.
"Kita kepingin anggaran jangan dibuang-buang untuk urusan nggak jelas. Kalau mau bangun LRT jangan hanya untuk angkutan penumpang saja, karena Batam itu adalah kota industri, maka sarana transportasi harus diprioritaskan untuk kepentingan industri," ujar Bambang di ruang kerjanya di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, saat menerima perwakilan dari BP Batam yang mempresentasikan rencana pembangunan LRT, Selasa (23/5).
Bambang menekankan agar, jangan sampai anggaran negara habis hanya untuk pencitraan pemerintah semata. Menurutnya kalau di Batam dibangun LRT hanya untuk angkutan penumpang saja kurang tepat sasaran. Sebab menurut Bambang yang dibutuhkan Batam adalah transportasi untuk kepentingan industri.
Dia mengungkapkan Batam adalah area industri, bukan untuk perumahan. Kalau membangun LRT untuk pelayanan permukiman warga konsepnya akan salah. Batam adalah kawasan ekonomi khusus untuk industri dan itu harus diperkuat dengan basis transportasi logistik.
"Kalau tujuh triliun anggaran hanya untuk LRT untuk 10 kota, ini benar-benar dilaksanakan, maka akan menggerus APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) kita. Kalau duit dibuang-buang, mendingan dipakai untuk kepentingan yang benar untuk masyarakat," ujar Bambang.