REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Ketua Pansus Pelindo II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Teguh Juwarno, mendorong Pelabuhan Indonesia Dua (Pelindo II) bisa lebih baik penangananya dalam menata tata kelola managemen perusahaan. Hal tersebut di ungkapkan setelah tim Pansus Pelindo II meninjau langsung pelabuhan, menurutnya pelabuhan teluk bayur masih diperlukan penataan yang lebih baik.
"Saya menginginkan perbaikan secara lebih serius untuk bisa menigkatkan kualitasnya," ujarnya saat mengunjungi Pelabuhan Teluk Bayur Padang, Kamis (15/6).
Kepada Tim Pansus Pelindo II, manajemen Pelabuhan Teluk Bayur menjelaskan kapasitas bongkar muat peti kemas di sini pertahunnya baru bisa trealisasi sebesar 34 hingga 35 persen. Melihat kondisi ini, Tim Pansus berharap kapasitas bongkar muat itu harus ditingkatkan. Untuk itu saya meminta agar di pelabuhan ini mempunyai tata kelola yang baik yang di dukung dengan peningkatan managemen yang baik pula.
"Saya meminta komitmen managemen untuk bisa memberikan tata kelola yang baik di Pelabuhan Teluk Bayur ini," katanya.
Dilihat dari sejarah ungkap politisi dapil Jawa Tengah IX pelabuhan di sini adalah pelabuhan konvensional, umurnya sudah puluhan tahun, yang menjadi kebanggaan masyarakat Padang. Hal senada di sampaikan Anggota Pansus Pelindo II Jhon Kenedy Azis terkait pengelolaan di Teluk Bayur, menurutnya sangat menyedihkan bagaikan gudang sangat kurang teratur.
"Untuk mengatasi persoalan tersebut, saya meminta kepada manajemen Pelindo II supaya tata kelola ruangnya agar dirapikan sehingga tertata dengan baik," katanya.
Politisi Golkar ini menambahkan, walaupun di pelabuhan ini tidak ada pelabuhan angkutan penumpang, tetapi di sini ada pelabuhan curah, peti kemas dan pelabuhan cair. Yang perlu di perhatikan keindahanya,kebersihan,visualnya harus tetap terjaga.
Direktur Tehnik Informasi Dani Rusli menjelaskan tentang gambaran kegiatan di pelabuhan Pelindo II mencakup 12 pelabuhan diantaranya layanan Sumatera Barat, Lampung, Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat. Di setiap pelabuhan, kata Rusli ada empat terminal yaitu curah cair, peti kemas, general kargo, curah kering. Di tambahkan pelabuhan Teluk Bayur mempunyai luas lahan 95 hektar panjang dermaga 1.350 meter dan bisa menampung peti kemas sebanyak 6.000 hingga 30 ribu meski kedalamannya sangat rendah.
"Kami managemen sedang membangun perbaikan atau peremajaan dermaga dengan nilai investasi senilai 100 Miliyar, untuk peningkatan kapasitas," ujarnya.