REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ali Taher Parasong, mengutuk rencana teror di Masjidil Haram. Ia merasa, teror itu tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan, tidak memiliki alasan ideologis apapun.
"Tindakan kejahatan berupa teror pembunuhan itu bertentangan dengan ajaran agama," kata Ali yang ditemui usai sidang isbat di Kementerian Agama, Sabtu (24/6).
Untuk itu, lanjut Ali, Komisi VIII DPR mendorong pemerintah Arab Saudi segera menangkap pelaku kejahatan terhadap umat Islam di Masjidil Haram tersebut. Ia menekankan, Makkah dan Madinah merupakan kota suci yang dimuliakan umat Islam.
Ali turut meminta agar kejahatan itu dapat diselidiki dan tentu dipastikan tidak terulang kembali. Namun, ia menegaskan yang terpenting umat Islam sendiri tidak boleh terporvokasi atas rencana teror tersebut.
"Umat Islam jangan sampai terprovokasi, biarkan kita serahkan kepada pemerintah Arab Saudi yang menangani," ujar Ali.