REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Ada empat kelemahan yang dinilai masih menjadi kendala Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Keempat hal tersebut yakni lama tinggal wisatawan di obyek wisata masih relatif singkat, atraksi wisata belum tergarap dengan baik, aksesibilitas belum memenuhi syarat sebagai destinasi pariwisata nasional, dan amenitas atau sarana penunjang pariwisata masih sangat terbatas.
Poin-poin tersebut menjadi bahan masukan bagi tim kunjungan spesifik (kunspek) Komisi X DPR RI saat berkunjung ke Kawasan Wisata Dieng. Anggota Komisi X DPR RI, Laila Istiana, mengatakan bahwa Dieng telah menjadi salah satu obyek wisata sejak delapan tahun lalu. Namun kehadiran uluran tangan pemerintah masih belum dirasakan.
"Ada permintaan dari Pemerintah Kabupaten/Kota Banjarnegara dan Wonosobo untuk dibuatkan jalan baru selain yang sudah ada, ini bertujuan agar akses wisman maupun wisnus ke lokasi wisata ini menjadi lebih lancar," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (24/7).
Permintaan pembuatan jalan baru tersebut bukan tanpa sebab. Pasalnya saat penyelenggaraan acara Dieng Culture Festival, terjadi kemacetan sangat panjang di lokasi tersebut.
Laila mengatakan, jalan yang ada sekarang terlalu kecil. Menurut dia, harus ada terobosan agar masalah tersebut dapat segera diatasi sebagai tindak lanjutnya. "Kemacetan panjang yang terjadi itu kalau tidak segera dicarikan solusinya maka akan menjadi hal yang tidak menunjang pariwisata di sini. Wisman dan wisnus akan merasa kapok untuk datang kembali," ujar politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Dia menyebut, perlu ada uluran tangan dari pemerintah dengan segera terkait akses jalan menuju Kawasan wisata Dieng. "Selain itu, harus ada komunikasi untuk membangun sinergi di antara Kementerian terkait," kata dia.