Resolusi Sawit akan Dibahas di Forum Parlemen Dunia

Rabu , 23 Aug 2017, 17:21 WIB
Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menerima kunjungan Duta Besar Parlemen Uni Eropa untuk ASEAN, Fransisco Fontan Pardo, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8).
Foto: Dok Humas DPR RI
Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menerima kunjungan Duta Besar Parlemen Uni Eropa untuk ASEAN, Fransisco Fontan Pardo, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menerima kunjungan Duta Besar Parlemen Uni Eropa untuk ASEAN, Fransisco Fontan Pardo, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8). Pertemuan ini membahas beberapa hal terkait dengan hubungan Uni Eropa-ASEAN, khususnya tentang pembangunan berkelanjutan.

Forum Parlemen Dunia akan diselenggarakan di Bali pada 6 hingga 7 September. “Ini sangat penting dan urgen karena kita membahas tentang agenda pertemuan antar parlemen di Bali. Salah satu agendanya adalah regional cooperation antara ASEAN dan Uni Eropa sehingga menjadi penting untuk menghadirkan beliau,” kata Ketua BKSAP DPR RI, Nurhayati Ali Assegaf, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (23/8).

 

Nurhayati mengatakan, kehadiran Uni Eropa sangat penting dalam forum ini karena akan membahas lebih lanjut mengenai resolusi sawit. Sebab, menurutnya, Uni Eropa selalu mempermasalahkan kelanjutan minyak sawit dan isu ini dibawa pada forum tersebut. Sebagaimana diketahui, resolusi tersebut menuduh kelapa sawit sebagai pemicu deforestasi. “Untuk apa, supaya mereka melihat komitmen Indonesia terhadap agenda 2030 yang sudah dimulai sejak era SBY akan terus dilanjutkan dan komitmen kita didukung parlemen (DPR RI),” kata dia.

 

Forum Parlemen Dunia adalah forum pertama antar-parlemen sedunia yang merupakan inisiatif DPR RI untuk membahas berbagai isu global, terutama tentang pembangunan berkelanjutan. Disebutkan Nurhayati, sebanyak 45 negara yang sudah mengkonfirmasi akan hadir dalam forum internasional tersebut. “Forum ini sangat diapresiasi oleh PBB, dan akan sangat bermanfaat untuk bangsa dan negara yang sama-sama kita cintai,” kata Nurhayati.