Pembenahan Kerusakan Jalur Pantura Harus Menyeluruh

Ahad , 03 Dec 2017, 03:19 WIB
 Kendaraan melintasi jalan rusak dan berdebu di jalur pantura, Jalan Raya Comohong, Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (3/8).  (Republika/Yasin Habibi)
Kendaraan melintasi jalan rusak dan berdebu di jalur pantura, Jalan Raya Comohong, Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (3/8). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembenahan terhadap kerusakan jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) harus dilakukan secara menyeluruh dan awet mutu perawatan serta perbaikannya. Sebab hingga kini masih ditemukan bagian di jalan antardaerah tersebut yang masih mengalami kerusakan.

Wakil Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo dalam siaran persnya, Sabtu (2/12), menyatakan masih banyak ditemukan jalan yang berlubang dan kurangnya pemeliharaan. "Ini sangat berbahaya bagi pengguna roda dua dan dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas," katanya.

Politikus PKS itu juga mengemukakan, pihaknya saat ini selain menyoroti kualitas jalan nasional serta jembatan di berbagai wilayah juga mendorong agar ke depannya tulang punggung transportasi dapat beralih dari jalan raya ke moda kereta api.

Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mengatakan bahwa di Pantura masih banyak menemukan beberapa kerusakan jalan di antaranya kerusakan ringan, sedang dan berat. "Sepanjang jalan kami masih banyak menemukan jalan berlubang dan bergelombang," tuturnya.

Politikus Gerindra itu memaparkan, faktor utama yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur tersebut adalah kelebihan beban muatan. Untuk itu, ujar dia, seharusnya jembatan timbang bisa melakukan fungsinya dengan maksimal, agar bisa mengontrol angkutan-angkutan yang melebihi muatan sehingga jalan bisa terpelihara untuk keselamatan pengguna jalan.

Sejumlah pihak menginginkan pembangunan sektor infrastruktur yang sedang digalakkan di berbagai daerah perlu fokus diarahkan guna memperlancar jalur distribusi pangan nusantara.

Menurut Kepala Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hizkia Respatiadi, hal tersebut penting antara lain mengingat harga pangan di Tanah Air masih terbilang tinggi. Oleh karena itu, lanjut Hizkia Respatiadi, pembangunan infrastruktur diharapkan mampu mencapai kestabilan harga dan ketersediaan komoditas pangan di seluruh wilayah Indonesia.

Penyediaan jenis infrastruktur yang tepat, katanya, juga akan menciptakan jalur distribusi pangan yang efisien antardaerah. Selain itu komoditas lokal maupun impor akan dapat didistribusikan secara merata ke berbagai daerah.

Sumber : antara