REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Nurhayati Ali Assegaf prihatin atas krisis yang terjadi di Iran. Oleh karena itu berharap Pemerintah Iran segera menuntaskan masalah dalam negerinya secara damai tanpa menggunakan kekerasan. Nurhayati juga menolak keras campur asing atas kiris Iran.
"Saya mendorong dan mendukung Pemerintah Iran dapat segera menyelesaikan krisis yang sedang terjadi secara damai. Saya mengharapkan kekerasan di sana segera mereda. Saya percaya Iran dapat secepatnya keluar dari krisis itu," ujar Presiden Geneva Council on International Affairs and Development (GCIAD) tersebut, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (5/1).
Selain itu Nurhayati juga menilai campur tangan asing atas krisis di Iran tersebut akan mengeskalasi krisis ke arah yang lebih buruk, terutama berdampak buruk terhadap perempuan dan anak-anak. Maka dia menekankan pentingnya perlindungan atas kelompok rentan seperti anak-anak dan perempuan saat konflik berlangsung.
Perempuan yang menjabat Presiden International Humanitarian Law di Inter-Parliamentary Union ini juga menegaskan, sikap Indonesia sangat jelas. Yaitu menolak segala bentuk campur tangan asing di Iran dan wilayah manapun. "Beberapa negara kawasan di sana membuktikan bagaimana campur tangan asing justru memperburuk situasi, bukan memberikan solusi," kata Nurhayati.
Selanjutnya Nurhayati meminta Pemerintah Indonesia memberikan dukungan kepada Iran dalam upaya menyelesaikan kiris yang meletus sejak 28 Desember 2017 lalu. Sebagai negara Muslim terbesar, demikian juga negara yang berpengaruh di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), menurut Nurhayati, pemerintah seharusnya cepat merespons apa yang terjadi di Iran dengan memberikan dukungan.
"Saya sarankan presiden kita telpon langsung Presiden Iran," ujar Wakil Ketua DPP Partai Demokrat tersebut.
Pada sisi lain, Nurhayati juga menyampaikan bahwa Parlemen Indonesia dapat berkontribusi dalam upaya menyelesaikan krisis di Iran. DPR RI dan parlemen Iran tergabung dalam Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC), yaitu parlemen negara-negara OKI. Pada forum itu pihaknya akan sampaikan dukungan penuh kepada Iran.
"Kita juga akan tolak campur tangan asing apapun bentuknya. Sikap ini kita tunjukkan dengan hadir pada konferensi PUIC ke-13 pada pekan depan di Tehran," tutupnya.