REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon, menyampaikan ketertarikan generasi muda terhadap dunia pertanian sangat minim. Sehingga fakta ini dapat dapat membahayakan ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia. Sehingga, kehadiran organisasi pemuda di bidang pertanian, memiliki peran yang penting untuk membangkitkan minat generasi muda terhadap pertanian.
"Kalau kita amati semakin saja sedikit pemuda kita yang tertarik pada dunia pertanian. Bahkan petani kita ini cenderung menjadi lebih tua, dengan rata-rata umur mencapai 50 tahun. Ini berbahaya bagi ketahanan pangan kita, kata Fadli, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis, (24/1)
Maka dari itu, Fadli yang juga sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu sangat mendukung kehadiran organisasi pemuda tani, seperti Pemuda Tani Sumut, yang juga bagian dari organisasi HKTI. Oleh karena itu dia pun berharap tercipta sinergi antara HKTI dengan Pemuda Tani Sumut. Fadli meminta organisasi pemuda untuk berperan dalam membangkitkan ketertarikan pemuda terhadap bidang pertanian.
"Bertani itu tidak harus kemudian rugi dan tidak harus miskin. Karena bertani itu bisa menguntungkan dan membuat pendapatan yang layak. Tentu dengan menggunakan berbagai kemajuan teknologi sudah menunjang, tambahnya.
Kemudian Fadli meminta agar pemerintah memberikan ruang kepada generasi muda untuk masuk ke sektor pertanian. Yaitu dengan diberikan kemudahan, hingga berbagai pendidikan atau pelatihan. Juga harus ada penyuluhan supaya ada ketertarikan pada para pemuda. "Perlu juga ada kampanye untuk bertani pada para pemuda," tutup Fadli.