REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyebutkan, penemuan ribuah keping kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) yang tercecer di Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu adalah sebuah keteledoran. Kendati begitu, dia meminta kepada pemerintah untuk tidak menganggap remeh persoalan ini agar tidak memicu polemik di masyarakat.
"Pemerintah harus segera melakukan investigasi menyeluruh atas kasus itu," kata Fahri melalui pesan singkatnya yang diterima wartawan, baru-baru ini.
Fahri minta pemerintah, dalam hal ini pihak Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil Kemendagri), tidak menganggap remeh peristiwa ini. Dukcapil dengan segala kecerobohannya ini tidak boleh sepihak, tetapi harus dilakukan investigasi oleh pihak kepolisian agar bisa memberikan konfimasi bahwa kasus tercecernya ribuan KTP itu aman.
"Nanti kalau sudah dikatakan aman, nyatanya ada kejadian lagi, nah ini orang harus dihukum. Sekarang pun sudah harus dihukum mestinya, dengan keteledorannya itu," kata anggota DPR asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu lagi.
Sebab, Fahri khawatir ribuan keping KTP tersebut disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Misalnya kalau dikaitkan oleh dinamika pilkada, KTP-KTP tersebut bisa menjadi bahan kecurangan dalam pemilu dan juga bisa menjadi alat untuk melakukan praktik-praktik korupsi.
"Lebih ekstremnya lagi, KTP-KTP itu bisa dijadikan oleh terorisme untuk membuat akun-akun palsu dan juga untuk dipakai dalam berkomunkasi ilegal," ucapnya.
Sebelumnya, Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh menyatakan, temuan dua dus KTP-el di Jalan Raya Salabenda Semplak, Kabupaten Bogor, merupakan KTP-el yang sudah rusak. Dari pelacakan Kemendagri, KTP-el tersebut diambil dari gudang penyimpanan sementara di Pasar Minggu.
"KTP-el yang tercecer tersebut adalah rusak atau invalid dan diangkut dari gudang penyimpanan sementara di Pasar Minggu ke gudang Kemendagri di Semplak, Bogor," katanya.
Zudan mengatakan, semua KTP-el yang jatuh dari mobil pengangkut sudah diamankan bersama masyarakat dan dikembalikan ke mobil pengangkut untuk selanjutnya dibawa ke gudang penyimpanan di Semplak. Selanjutnya, sopir dan petugas yang membawa dus KTP-el itu juga akan dimintai keterangan lebih lanjut.
"Saat ini permasalahan ditangani Polres Kabupaten Bogor dan rencananya pagi ini beberapa staf yang mengawal barang tersebut dan sopir akan diminta keterangan," paparnya.
Sebelumnya warga di Simpang Salabenda, Desa Parakansalak, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, menemukan dus isi KTP-el yang jatuh tercecer di tengah jalan raya. KTP-el yang jumlahnya ratusan hingga ribuan tersebut diduga jatuh dari truk yang mengangkutnya.