Puan: Antisipasi Antrean BBM dengan Distribusi yang Optimal

Puan Maharani meminta pemerintah mengatasi antrean panjang kendaraan di SPBU

Rabu , 06 Apr 2022, 18:46 WIB
 Ketua DPR Puan Maharani (tengah) meminta pemerintah mengatasi antrean panjang kendaraan di SPBU. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Ketua DPR Puan Maharani (tengah) meminta pemerintah mengatasi antrean panjang kendaraan di SPBU. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah mengatasi antrean panjang kendaraan di SPBU-SPBU di berbagai daerah. Hal ini menyusul banyaknya peningkatan permintaan Pertalite usai kenaikan harga Pertamax beberapa hari lalu.

“Peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) khususnya jenis Pertalite yang menyebabkan antrean panjang di SPBU-SPBU harus diantisipasi,” kata Puan, Rabu (6/4/2022).

Baca Juga

“Jangan sampai kenaikan harga BBM yang tidak diantisipasi dengan baik membuat masyarakat semakin terbebani,” imbuh perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI tersebut.

Puan meminta agar Pertamina mempercepat distribusi penyaluran Pertalite yang mengalami peningkatan ke SPBU-SPBU. Sebab di beberapa daerah banyak masyarakat mengantre lama akibat masalah proses pengiriman BBM.

“Distribusikan BBM secara optimal. Lamanya antrean di pompa bensin menyebabkan banyak waktu terbuang dan hal ini bisa merugikan rakyat yang harus bekerja dengan efektivitas waktu,” tutur Puan.

Meski begitu, mantan menko PMK ini meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir mengenai ketersediaan BBM jenis Pertalite. Puan juga meminta warga tidak usah takut akan terjadinya kelangkaan BBM. “Pertamina sudah menjamin stok Pertalite aman dan tersedia untuk kebutuhan masyarakat,” ucap cucu Proklamator RI Bung Karno itu.

Di sisi lain, Puan kembali mengingatkan pemerintah mengenai kelangkaan biosolar bersubsidi yang masih terjadi di sejumlah daerah. Apalagi  banyak sopir truk angkutan logistik yang sampai antre berjam-jam di SPBU karena kesulitan mendapat solar.

Puan meminta komitmen pemerintah untuk meningkatkan kuota subsidi biosolar. Selain itu, pengawasan terhadap penyaluran solar bersubsidi juga harus semakin diperketat.

“Masalah ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Kami minta pemerintah segera mengatasi kelangkaan biosolar, agar tidak berdampak panjang khususnya di masa Ramadhan, dan jelang Lebaran nanti,” tutup Puan.