Sabtu 25 Jan 2020 18:38 WIB

Arief Rosyid: Tindak Tegas Pelaku Penyerangan di Masjid

Pengrusakan rumah ibadah sangat sensitif jika aparat tak segera tangkap pelakunya.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Departemen Pemuda Dewan Masjid Indonesia  Arief Rosyid Hasan
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ketua Departemen Pemuda Dewan Masjid Indonesia Arief Rosyid Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) meminta polisi segera menangkap dan menindak tegas pelaku penyerangan di Masjid Al Amin, Jalan Belibis, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Penyerangan terjadi pada Jumat (24/1) malam.

"Perlu diperjelas motif dari penyerangan masjid tersebut, juga pelakunya segera diamankan dan ditindak dengan tegas dan transparan," kata Ketua Departemen Pemuda Dewan Masjid Indonesia Arief Rosyid Hasan saat dihubungi, Sabtu (25/1).

Baca Juga

Arief memastikan, pengrusakan rumah ibadah akan sangat sensitif jika aparat keamanan tidak segera menangkap para pelaku penyerangan. Setelah pelakunya ditangkap maka segera dihukum sesuai peraturan yang berlaku. "Untuk itu segera ambil tindakan hukum kepada pelaku," katanya.

Arief berharap, petugas kepolisian segera menangkap para pelaku penyerangan di Masjid Al Amin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara itu. Sehingga tidak terjadi konflik yang lebih luas untuk menuntut balasan. "Jika dibiarkan berlarut-larut penangananannya, maka akan bisa menimbulkan informasi yang liar dan memicu konflik horizontal," katanya.

Seperti diketahui, sekelompok orang diduga melakukan penyerangan di Masjid Al Amin, Jalan Belibis, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (24/1) malam. Penyerangan ini diduga terkait dengan persoalan penertiban warung tuak.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jhonny Edison Isir mengatakan, peristiwa penyerangan tersebut merupakan buntut dari penertiban warung tuak yang dilakukan petugas Satpol PP, pada Jumat siang. Penertiban tersebut menimbulkan pro dan kontra antarmasyarakat setempat.

Kemudian sekelompok warga melakukan penyerangan ke masjid dan sejumlah rumah warga. "Kita coba melihat dan mendudukkan, akarnya ada di mana. Sejauh ini informasi yang kita dapat, ini residu-residu dampak dan akses dari proses penertiban warung tuak. Ada residu di situ. Mungkin pro kontra, kemudian ada kelompok yang pro dan kelompok yang kontra. Melakukan perlawanan dan lempar-lempar batu," katanya.

Akibat peristiwa tersebut kata Jhonny, terjadi kerusakan beberapa fasilitas masjid dan juga rumah warga. "Ada beberapa kaca di masjid yang pecah, ada juga rumah warga yang rusak," ujarnya. Hingga Sabtu dini hari ribuan warga masih memadati lokasi seputaran masjid. Sementara sejumlah personel kepolisian tampak melakukan penjagaan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement