Senin 25 Jul 2022 22:13 WIB

DDII Dukung Gerakan Tolak Kedatangan Timnas Israel ke Indonesia

DDII menilai kehadiran Timnas Israel akan cederai UUD 1945

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum Dewan Dawah Islamiyah Indonesia Dr Adian Husaini, menyatakan pihaknya mendukung gerakan tolak keterlibatan Timnas Isrel.
Foto: Dok DDII
Ketua Umum Dewan Dawah Islamiyah Indonesia Dr Adian Husaini, menyatakan pihaknya mendukung gerakan tolak keterlibatan Timnas Isrel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), KH Adian Husaini, menyatakan dukungannya terhadap gerakan menolak kedatangan Tim Nasional (Timnas) Israel ke Indonesia.

Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan Ketua Presidium MER-C, dr Sarbini Abdul Murad ke Kantor DDII yang terletak di bilangan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2022). 

Baca Juga

"Saya setuju hal ini harus disuarakan. Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Luar Negeri kita lihat selama ini konsisten dan menunjukkan komitmen dalam pembelaan terhadap Palestina. Kedatangan Timnas Israel ke Indonesia akan melecehkan konstitusi kita, UUD 1945, yang menolak segala bentuk penjajahan," kata Kiai Adian melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Senin (25/7/2022). 

Kiai Adian mengatakan, DDII akan berkirim surat resmi ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia terkait hal ini. 

Sebelumnya, pada Rabu (29/6/2022), Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia bersama sejumlah lembaga peduli Palestina diantaranya Aqsa Working Group (AWG), Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), dan Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) telah mengadakan konferensi pers bersama menolak kedatangan timnas sepak bola Israel ke Indonesia. 

Sebagaimana diketahui, timnas Israel dijadwalkan akan datang dan bertanding di Indonesia dalam ajang Piala Dunia U-20 yang akan digelar pada tahun 2023 mendatang.   

Gelaran konferensi pers MER-C bersama AWG, BSMI, dan KISDI tersebut bertujuan untuk mendorong pemerintah Indonesia agar berani dan tegas menolak Timnas U-20 Israel. 

Upaya penolakan ini akan terus dilakukan tidak hanya karena daftar panjang pelanggaran hak asasi manusia (HAM), namun juga penjajahan yang masih dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina yang bertentangan dengan konstitusi negara Indonesia dan hukum internasional. 

MER-C menyampaikan, jika timnas sepak bola Israel hadir di Indonesia, maka ini akan menjadi sebuah pengakuan secara tidak langsung bagi eksistensi Israel dan bentuk dukungan atas penjajahan yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina. 

Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim, menanggapi berita peluang kesebelasan atau timnas Israel ikut dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia, dan statemen Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora). 

Ketua MUI ini mengingatkan, jangan sampai perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia ini justru menimbulkan luka bagi bangsa dan rakyat Palestina.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement