Senin 27 Jan 2020 09:22 WIB

Antusias Mualaf Jepang Belajar Shalat

Bacaan dan tata cara shalat dipelajari dengan serius oleh mualaf Jepang.

Red: Joko Sadewo
Mualaf Jepang saat mengikuti pelatihan shalat.
Foto: istimewa
Mualaf Jepang saat mengikuti pelatihan shalat.

REPUBLIKA.CO.ID, CHIBA — Mualaf Center Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang bekerja sama dengan FGA dan Chiba Islamic Cultural Center (CICC), mengadakan kelas islamzemi intensif. Kegiatan ini merupakan kelas untuk belajar tentang shalat.

Para mualaf peserta kegiatan ini mengikuti pelatihan shalat selama dua hari, 25-26 Januari 2020, di kompleks Masjid Nishi-Chiba. Agar lebih efektif, jumlah peserta dibatasi 20 mualaf Jepang.

Kegiatan ini diselenggarakan untuk membantu para mualaf Jepang. Bagi yang sudah berislam sejak kecil, bacaan shalat menjadi hal yang biasa dan hapal di luar kepala. Namun bagi mualaf Jepang, masih banyak dari mereka yang tidak tahu bacaan shalat. Terlebih masih sedikit sarana belajar cara shalat dalam bahasa Jepang.

Kelas intensif ini dipandu oleh Ustadz Kyoichiro Sugimoto atau akrab dipanggil ustadz Salman. Ia adalah pedakwah asli Jepang dan juga ketua CICC.

Di hari pertama, peserta belajar tentang perbedaan empat mazhab terkait tata cara shalat, 53 hal yang harus diperhatikan ketika shalat, dan tata cara wudhu sesuai mazhab syafii.

Di hari kedua, peserta mulai mendalami tata cara shalat dan bacaannya sesuai mazhab syafii. Mulai dari takbiratul awal hingga akhir beserta artinya dalam bahasa Jepang. Peserta juga belajar tentang shalat sunah yang dianjurkan. Terakhir, mereka mempraktikan langsung shalat dan bacaannya.

“Biasanya saya tidak bisa ikut seminar islam karena kesibukan pekerjaan, namun kali ini saya memaksakan diri untuk hadir ikut kelas intensif ini. Alhamdulillah bisa banyak belajar. Ke depan saya akan lebih semangat belajar lagi untuk meningkatkan iman saya“, kata Kenya Mizutani, yang baru saja memeluk islam 6 bulan yang lalu.

Koordinator mualaf center KMII Jepang, Yudha mengatakan acara ini sudah kedua kalinya, Tujuannya untuk pembinaan mualaf Jepang. "Alhamdulillah mualaf Jepang sangat semangat belajar tentang solat dari awal hingga akhir selama dua hari.“ , ujar Yudha selaku 

Jepang semakin ramah dengan islam. Ini ditandai dengan semakin banyaknya restoran halal dan masjid/mushala baru di berbagai daerah di Jepang. Hal ini diiringi pula dengan semakin banyaknya orang Jepang yang tertarik belajar tentang islam, tidak sedikit dari mereka yang kemudian memeluk islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement