Sabtu 03 Jul 2010 23:05 WIB

Usai Shubuh, SBY Buka Muktamar Muhammadiyah dari Madinah

Rep: nasihin masha dari Madinah/ Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka dan mengikuti jalannya Muktamar Muhammadiyah dari Kota Suci, Madinah Al Munawaroh. Sedangkan pelaksanaan muktamar itu sendiri di Yogyakarta. Presiden membuka muktamar dari lobi Hotel Oberoi Madina.

Pembukaan muktamar secara teleconference dilakukan dengan memanfaatkan satelit. Hal ini bisa dilakukan dengan kerja sama Telkom, TVRI, dan Madina TV. Presiden didampingi Menteri Agama, Suryadharma Ali, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mendiknas M Nuh, Menkominfo Tifatul Sembiring, Mensesneg Sudi Silalahi, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menperin MS Hidayat, juga Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. Hadir pula Ketua DPD Irman Gusman, juga ada Rektor IPB Herry Suhardiyanto, Rektor IPB Akhmaloka, dan Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri.

Sebelum mengikuti acara pembukaan, Presiden melakukan shalat Shubuh di Masjid Nabawi. Setelah beristirahat sejenak di kamar hotel, Presiden langsung menuju lobi hotel. Waktu di Madinah lebih lambat empat jam dibanding Yogyakarta.

Di hadapan Presiden terdapat dua pesawat televisi yang menunjukkan teleconference. Satu pesawat televisi lagi berada di seberang Presiden. Hotel Oberoi menghadap langsung halaman Masjid Nabawi. Posisi duduk Presiden persis membelakangi halaman masjid, di lantai dua. Tentara kerajaan Arab Saudi dengan senjata lengkap dan baret merah ikut menjaga acara pembukaan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement