REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Harapan akan hadirnya wakil kaum perempuan dan kaum muda dalam jajaran kepemimpinan Muhammadiyah hendaknya mendapatkan perhatian. Penasehat PP Muhammadiyah, Ahmad Syafi’i Ma’arif meminta kepemimpinan PP Muhammadiyah periode mendatang dapat lebih akomodatif terhadap keterwakilan kedua unsur ini.
Buya Syafi’i, sapaan akrab Ahmad Syafi’i Ma’arif mengakui, dari 39 nama calon tetap, tidak ada satu pun keterwakilan kaum perempuan. Akan tetapi, dia berharap nantinya 13 anggota PP Muhammadiyah terpilih memberikan perhatian serius terhadap masalah tersebut.
Menurutnya, Muhammadiyah sebenarnya sangat terbuka dengan peran kaum perempuan, termasuk di lingkup kepemimpinan. Dia mengusulkan, karena tidak ada seorang pun perwakilan perempuan yang masuk ke dalam 39 nama calon, setidaknya nantinya anggota PP Muhammadiyah bisa ditambah antara 19 atau 21 orang.
Dikatakan, opsi penambahan jumlah anggota pimpinan Muhammadiyah dimungkinkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Muhammadiyah. ‘’Tapi, yang lebih memiliki wewenang adalah ke- 13 anggota terpilih. Bila ada penambahan, setidaknya bisa memasukkan unsur kaum perempuan," ujar Buya Syafi’i, Senin (5/7).
Adapun menyangkut keterwakilan kaum muda Muhammadiyah, Buya menyatakan peluang mereka untuk lebih berperan sangat terbuka. Potensi yang dimiliki kaum muda Muhammadiyah juga cukup besar.
Masalahnya, belum banyak kader muda Muhammdiyah yang dikenal publik. Mereka masih jarang tampil sehingga banyak prestasi mereka yang kurang terpublikasi. ‘’Hal ini hendaknya mendapat perhatian oleh anggota PP Muhammadiyah,’’ sambung Buya. Meski demikian, kondisi tersebut bukan disebabkan terputusnya kaderisasi dalam tubuh persyarikatan.