REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Ketua Umum PP Aisyiyah 2005-2010 mengharapkan adanya regenerasi di kepemimpinan PP Aisyiyah, karena regenerasi itu sangat penting. Namun saat ditanya siapa yang akan menjadi Ketua Umum PP Aisyiyah 2010-2015 dia mengatakan belum tahu. ''Sore ini baru akan kami bahas. Penentuan yang menjadi Ketua Umum PP Aisyiyah tergantung 13 anggota PP Aisyiyah,''kata dia pada wartawan, di Media Centre Muktamar Aisyiyah , Rabu (7/7).
Kalau ada regenerasi kepemimpinan itu bagus, karena berarti punya kader. Organisasi yang baik itu, menurutnya, memang sudah seharusnya melakukan regenerasi.
Menurut dia, tidak selalu yang memperoleh suara terbanyak menjadi ketua umum PP Aisyiyah. ''Yang suaranya banyak bisa tidak menjadi ketua umum, mungkin yang suaranya sedikit bisa menjadi ketua umum PP Aisyiyah. Hal itu tidak masalah karena sifat kepempimpinan di Aisyiyah itu sifatnya kolektif kolegial,'', ungkap Chamamah.
Dalam AD/ART membatasi yang menjadi ketua umum PP Aisyiyah hanya dua periode dan Chamamah juga sudah menjabat sebagai Ketua Umum PP Aisyiyah sebanyak dua periode.Chamamah mengaku tidak pernah khawatir jika tak terpilih menjadi ketua umum PP Aisyiyah dalam periode 2010-2015. ''Tidak terpilih lagi ya tidak apa-apa. Saya itu sudah dua periode ini menjabat sebagai ketua umum,''tutur Chamamah yang menjadi anggota Aisyiyah sejak tahun 1968.
Dia mengaku sebetulnya pada periode sebelum ini sudah tidak mau dipilih lagi. ''Tetapi karena adanya dorongan dari berbagai pihak maka saya maju lagi. Untuk sekarang ini saya sudah merasa menyiapkan kader dan sebagai organisasi profesional, kader itulah yang akan meneruskan perjuangan Aisyiyah,''ungkap dia.
Ia mengatakan, pemilihan anggota formatur maupun penetapan anggota PP Aisyiyah pada dasarnya telah melalui proses yang cukup demokratis. Dengan memperhatikan suara di semua propinsi, Aisyiyah tetap berusaha profesional dalam menjalankan kelanjutan program kerja organisasi lima tahun kedepan.
