Jumat 09 Jul 2010 03:33 WIB

PP Muhammadiyah Tanda Tangani Komitmen Kemuhammadiyahan

Rep: Yulianingsih/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Anggota PP Muhammadiyah periode 2010-2015 termasuk ketua umumnya akan menandatangani komitmen untuk tidak masuk ke politik praktis hingga tahun 2015 mendatang. Tanda tangan komitmen itu pun akan dilakukan dalam waktu sidang pertama yang digelar oleh anggota PP Muhammadiyah dalam waktu dekat ini.

Anggota PP Muhammadiyah periode 2010-2015, Dahlan Rais, mengatakan komitmen tersebut dinamakan komitmen kemuhammadiyahan. Komitmen itu pun merupakan tolok ukur untuk menilai kinerja anggota PP Muhammadiyah hingga tahun 2015 mendatang. "Saat ini masih dalam bentuk draf yang telah kita sepakati saat sidang penentuan ketua umum usai penetapan anggota PP di Muktamar Muhammadiyah," terangnya saat ditemui usai penutupan Muktamar Muhammadiyah di UMY, Kamis (8/7).

Menurutnya, komitmen tersebut merupakan penyempurnaan dari komitmen yang sama pada muktamar ke 45 di Malang, Jawa Timur tahun 2005 lalu. Komitmen itupun akan ditandatangani seluruh anggota PP Muhammadiyah periode 2010-2015 diatas materai. Komitmen itupun sifatnya mengikat para anggota PP MUhammadiyah hingga 2015 mendatang.

Komitmen kemuhammadiyahan itupun berisikan dua point penting, yaitu kewajiban anggota PP untuk berkhidmat sepanjang waktu pada persyarikatan dan kewajiban anggota PP untuk tidak tergoda oleh dunia politik. "Ini sifatnya mengikat, sehingga jika ada yang melanggar nanti anggota PP akan membawanya ke sidang tanwir," tandasnya. Sidang tanwir Muhammadiyah kata dia, bisa saja memberhentikan anggota PP yang melanggar komitmen itu.

Hal senada diungkapkan oleh anggota PP Muhammadiyah Mohammad Muqoddas dalam sambutannya pada serah terima jabatan anggota PP lama ke anggota PP baru dalam Rapat Pleno Muktamar di Sportorium UMY, Rabu malam lalu. Menurutnya, 13 anggota PP periode 2010-2015 telah sepakat akan melaksanakan amanah muktamar dengan sebaik-baiknya. "Kita juga telah sepakat jika ada anggota PP Muhammadiyah yang tergoda dunia politik kami akan memberhentikannya," tandasnya yang disambut tepuk tangan para peserta muktamar.

Karena itu dalam kesempatan tersebut Muqoddas menghimbau kepada anggota PP Muhammadiyah yang tidak ikhlas bekerja bagi persyarikatan untuk mengundurkan diri dari Muhammadiyah. "Tegurlah dan ingatkan kami untuk tetap teguh di Muhammadiyah," terangnya.

Sementara itu, Koordinator Majelis Reboan Muhammadiyah Muhammad Sayuti mendesak PP Muhammadiyah melakukan regenerasi di level majelis maupun pimpinan amal usaha. Selain itu juga, pimpinan pusat harus menjalin hubungan baik dengan seluruh komponen bangsa, termasuk pemerintah.

Selama ini, timbul kesan hubungan Muhammadiyah dengan pemerintah kurang harmonis. “Mulai periode 2010-2015, kami meminta model permusyawaratan dilakukan dengan buttom up (dari bawah ke atas), yang diawali dengan musyawarah ranting dan diakhiri dengan muktamar. Bukan sebaliknya,” katanya.

Majelis Reboan Muhammadiyah juga meminta agar Amin Rais tidak lagi ditempatkan menjadi Penasehat PP Muhammadiyah. Sebab, Amin Rais merupakan tokoh politik sehingga tidak independen. “Kami merekomendasikan Rosyad Sholeh, Syafei Ma’arif, Busyro Muqoddas, Muchlas Abror, Asymuni Abdurrahman untuk menjadi kandidasat penasehat PP. Mereka adalah orang profesional dan independen,” terangnya.

Susun Keanggotaan

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam waktu dekat ini pihaknya akan menyusun kelengkapan struktur organisasi ditubuh PP Muhammadiyah sendiri. Termasuk apakah akan menambah anggota PP Muhammadiyah dari luar 13 anggota terpilih tersebut. "Dalam waktu dekat ini, yang jelas kita ingin kabinet kita adalah kabinet kerja dan kabiner keahlian karena yang kita tempatkan adalah orang yang ahli dan berprestasi dibidangnya," terang Din dalam jumpa pers usai penutupan Muktamar, kemarin.

Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjanah Djohantini meminta kepada PP Muhammadiyah untuk memperhatikan kader perempuan jika ingin menambah keanggotaan di jajaran PP Muhammadiyah. Menurutnya, pihaknya telah melayangkan surat untuk itu. "Kalau PP Muhammadiyah akan menanbah anggotanya jika ada penambahan enam maka kita minta tiga diantaranya dari kader perempuan," tandasnya.

Menurutnya, hadirnya kader perempuan di tubuh PP Muhammadiyah tersebut akan memberikan nuansa baru bagi pensuksesan program kerja Muhammadiyah ke depannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement