REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Momentum Dzikir Nasional Republika yang ke-10, Sabtu (31/12), dimaknai sebagai sebuah refleksi bagi Bank Muamalat.
Direktur Utama Bank Muamalat, Andi Buchari, mengungkapan Dzikir Nasional kali ini sebagai ajang muhasabah secara institusi karena dihadiri oleh karyawan Bank Muamalat se-Jabodetabek.
Dzikir Nasional ke -10 ini sekaligus juga dalam rangka memperingati milad (ulang tahun) Bank Muamalat yang ke-20. "Saya kira, ini sama artinya dengan memperingati 20 tahun lahirnya ekonomi Islam di Indonesia," ujar Andi.
Momentum ini juga sebagai refleksi apa-apa yang sudah dilakukan sebelumnya dan apa yang perlu dilakukan. Apa yang dilakukan Bank Muamalat ia nilai sebagai upaya untuk melayani umat agar memiliki ekonomi sesuai syariah Islam.
Kebersamaan Bank Muamalat dalam Dzikir Nasional bukanlah kali pertama. Bank Muamalat menilai bahwa aktivitas dzikir merupakan kegiatan yang sangat baik sehinggga dapat merubah kebiasaan orang melakukan tahun baru dengan hura-hura diganti menjadi berzdikir.