Kamis 04 Aug 2022 09:57 WIB

Saham Teknologi BUKA dan GOTO Melonjak, Reli Penguatan IHSG Berlanjut

Melesatnya saham-saham teknologi menjadi penopang penguatan IHSG

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang pria melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikannya pada perdagangan Kamis (4/8). Setelah ditutup menguat 0,84 persen kemarin, IHSG kembali dibuka di zona hijau dengan naik ke level 7.062,03.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Seorang pria melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikannya pada perdagangan Kamis (4/8). Setelah ditutup menguat 0,84 persen kemarin, IHSG kembali dibuka di zona hijau dengan naik ke level 7.062,03.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikannya pada perdagangan Kamis (4/8). Setelah ditutup menguat 0,84 persen kemarin, IHSG kembali dibuka di zona hijau dengan naik ke level 7.062,03.

Melesatnya saham-saham teknologi menjadi penopang penguatan IHSG di awal perdagangan ini. BUKA naik 4,97 persen, disusul EMTK naik 2,34 persen serta GOTO mengekor naik sebesar 2,03 persen. Saham bank digital BBYB turut mendongkrak dengan naik 2,05 persen.

Pergerakan IHSG juga sejalan dengan indeks saham di Asia yang mayoritas dibuka naik mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam. Nasdaq memimpin kenaikan 2,59 persen, sedangkan DJIA dan S&P 500 kompak naik lebih dari 1 persen.

"Risk Appetite terangkat oleh data ekonomi AS dan laporan keuangan kuartal II 2022 korporasi yang keluar solid serta meredanya ketegangan  geopolitik antara AS dan China," kata Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Kamis (4/8).

Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun turun menjadi 2,71 persen dari 2,73 persen. Data ISM Non-Manufacturing Index AS berada di level 56,7 bulan lalu, secara tak terduga naik dari level 55,3 di bulan Juni seiring dengan meredanya gangguan pada rantai pasok.

Sementara itu, data Factory Orders juga mencatatkan kenaikan dengan tumbuh 2 persen MoM di bulan Juni setelah meningkat 1,8 persen MoM di bulan Mei dan melebihi ekspektasi kenaikan 1,1 persen. Kedua data tersebut memberi indikasi ekonomi AS cukup sehat untuk menyerap dampak dari kebijakan moneter yang lebih ketat oleh the Fed.

Di pasar komoditas, harga minyak mentah jatuh sekitar 4 persen setelah OPEC+ memberikan lampu hijau pada kenaikan tipis volume produksi, sekitar 100,000 barel per hari. Hal ini menyusul desakan dari AS dan negara-negara konsumen minyak untuk menambah pasokan minyak global.

Faktor lain yang menekan harga minyak mentah adalah laporan dari Energy Information Administration (EIA) bahwa persediaan minyak mentah dan bensin di AS. Laporan ini membangkitkan sentimen bearish atas minyak mentah.

Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG berpotensi menguat hari ini. Beberapa saham pun layak dicermati secara teknikal, antara lain:

PALM

Short Term Trend   : Bullish

Medium Term Trend  : Bullish 

Trade Buy          : 870

Target Price 1     : 975

Target Price 2     : 1030

Stop Loss          : 765

MIKA

Short Term Trend   : Bullish

Medium Term Trend  : Bullish 

Trade Buy          : 2580-2590

Target Price 1     : 2820

Target Price 2     : 2930

Stop Loss          : 2410

EXCL

Short Term Trend   : Bearish

Medium Term Trend  : Bearish

Trade Buy          : 2580

Target Price 1     : 2840

Target Price 2     : 2940

Stop Loss          : 2340

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement