Selasa 18 Aug 2020 16:04 WIB

Renovasi Gedung Sarinah Ditargetkan Rampung 17 Agustus 2021

Transformasi Sarinah harus terwujud mendukung kemajuan produk lokal.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Mal Sarinah yang merupakan pusat perbelanjaan pertama di Indonesia, diambil dari nama pengasuh Presiden Soekarno.
Foto: Republika
Mal Sarinah yang merupakan pusat perbelanjaan pertama di Indonesia, diambil dari nama pengasuh Presiden Soekarno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berharap transformasi pusat perbelanjaan Sarinah dapat rampung tepat waktu. Hal ini Erick sampaikan saat menghadiri pencanangan perdana transformasi Sarinah di pusat pembelanjaan Sarinah, Jakarta, Selasa (18/8).

"Tadi Dirut (Wijaya Karya) bilang (selesai) 17 Agustus 2021. Alhamdulillah kalau benar. Saya berharap 17 Agustus 2021, kita bisa lihat ikon Indonesia, ikon Kota Jakarta bisa tampil prima lagi dan mendukung merek lokal bisa jadi tulang punggung dan ini sebuah keberpihakan yang harus terjadi," ujar Erick. 

Erick menyebut transformasi Sarinah merupakan hal yang harus terealisasi dalam mendukung kemandirian dan kemajuan produk lokal. Erick ingin menjadikan Sarinah sebagai pusat UMKM. Dalam transformasi, Erick meminta Sarinah juga melakukan kolaborasi dengan BUMN-BUMN yang tergabung dalam klaster pariwisata seperti Angkasa Pura, Garuda Indonesia, hingga Hotel Indonesia. 

Erick menyebut BUMN yang tergabung dalam klaster pariwisata memiliki kekuatan besar dalam menopang transformasi Sarinah tanpa harus merusak ekosistem kerja sama antara BUMN dengan swasta maupun UMKM. 

"Saya harap Sarinah tidak sekedar transformasi tapi juga berkolaborasi, apalagi  sudah di bawah klaster yang sangat kuat," ucap Erick. 

BUMN-BUMN wajib memprioritaskan produk-produk lokal yang ada di Sarinah, baik untuk Hotel Indonesia, Angkasa Pura, maupun Garuda Indonesia. Erick juga berpesan agar Sarinah dan BUMN-BUMN kompak dalam mewujudkan transformasi Sarinah agar bisa optimal. 

"Jangan kita punya mimpi besar, klaster pariwisata, yang ada Sarinah tapi hanya sebuah lip service. Saya minta ini konkret," lanjut Erick. 

Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito menyampaikan komitmen perusahaan dalam merenovasi gedung Sarinah. Wijaya Karya mempekerjakan sekira 400 tenaga kerja yang berusia di bawah 45 tahun dalam merenovasi gedung Sarinah dengan TKDN mampir 100 persen menggunakan bahan lokal kecuali ekskalator. 

Agung menambahkan, Wijaya Karya juga telah melaksanakan arahan Erick mengenai penggunaan UMKM ingin pembelanjaan perusahaan di bawah Rp 50 juta melalui program Pasar Digital UMKM. 

"Wijaya Karya siap mendukung dan tepat waktu, hari ini pencanganan, mudah-mudahan Agustus 2021 kita bisa meresmikan," kata Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement