Ahad 20 Jun 2021 12:46 WIB

BTN Bidik Lelang Aset Properti Bermasalah Rp 2,1 Triliun

BTN menggelar acara Asset Sales Festival Nasional BTN Tahun 2021.

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
Warga mengunakan aplikasi mobile Bank Tabungan Negara di Bekasi, Jakarta, Rabu (17/2). Aplikasi BTN Properti memiliki banyak fitur yang memudahkan setiap penggunanya, seperti simulasi angsuran, tracking berkas, pembayaran booking fee, hingga kemudahan untuk pengajuan kredit secara online. Foto: Tahta Aidilla/Republika.
Foto: Tahta Aidilla/Republika.
Warga mengunakan aplikasi mobile Bank Tabungan Negara di Bekasi, Jakarta, Rabu (17/2). Aplikasi BTN Properti memiliki banyak fitur yang memudahkan setiap penggunanya, seperti simulasi angsuran, tracking berkas, pembayaran booking fee, hingga kemudahan untuk pengajuan kredit secara online. Foto: Tahta Aidilla/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menawarkan aset potensial yang dimiliki perseroan kepada para investor. Adapun penawaran tersebut dilakukan dengan menggelar acara Asset Sales Festival Nasional BTN Tahun 2021.

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan pada gelaran Asset Sales Festival Nasional perseroan menawarkan 8.140 unit dengan nilai sekitar Rp 3 triliun. Adapun aset yang ditawarkan berupa rumah tapak, ruko, apartemen, proyek perumahan dan hotel. 

“Kami ingin mengajak investor yang tertarik dengan sektor properti bisa ikut dalam Asset Sales Festival Nasional BTN. Pastinya banyak properti yang potensial dan menguntungkan bagi mereka,” ujarnya kepada Republika, Ahad (20/6).

Haru menjelaskan kegiatan Asset Sales Festival tahun ini merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang diadakan di lima kota tahun lalu. Pada tahun ini, setelah Yogyakarta, rencananya Asset Sales Festival akan digelar di Jakarta dan Surabaya. "Tahun lalu dari acara Asset Sales Festival ini, aset yang berhasil dijual Rp 513 miliar. Tahun ini kami targetkan Rp 600 sampai Rp 700 miliar," katanya.

Menurut Haru melalui Asset Sales Festival merupakan waktu yang tepat bagi para investor berinvestasi sektor properti. Apalagi kondisi industri properti sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Haru optimistis pada akhir tahun ini dari 8.140 unit properti yang ditawarkan bisa terjual semuanya. 

Maka itu, perseroan akan mengerahkan seluruh kantor wilayah BTN di berbagai daerah bisa menjual aset-aset potensial tersebut kepada para investor. “Hingga saat ini sudah ada komitmen pembelian aset mencapai Rp 300 miliar,” ucapnya.

Haru menuturkan jika penjualan aset potensial ini berhasil dilakukan secara optimal maka tidak saja dapat mengurangi rasio kredit bermasalah, namun juga meningkatkan kemampuan BTN berekspansi kepada kredit-kredit baru khususnya sektor perumahan. Pada akhir tahun ini BTN menargetkan NPL Gross bisa ditekan pada angka rasio sekitar 3,5 persen sampai 3,7 persen atau turun dari posisi kuartal satu 2021 sebesar 4,25 persen.

Per Mei 2021, BTN berhasil melakukan recovery aset senilai Rp 423 miliar. Adanya kegiatan Asset Sales Festival diharapkan jumlah aset recovery bisa bertambah lagi. "Tahun ini, kami menargetkan recovery asset mencapai Rp 2,1 triliun," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement