Selasa 09 Nov 2021 21:24 WIB

Ada Pencurian Besi Proyek, KCIC: Konstruksi Utama Aman

Besi yang dicuri bukanlah bagian dari komponen konstruksi utama lintasan KCJB.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Friska Yolandha
Progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) kini sudah mencapai 79 persen. Menurut Corporate Secretary Mirza Soraya, PT KCIC pun terus merlakukan berbagai upaya agar target operasional KCJB di akhir tahun 2022 bisa terwujud.
Foto: istimewa
Progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) kini sudah mencapai 79 persen. Menurut Corporate Secretary Mirza Soraya, PT KCIC pun terus merlakukan berbagai upaya agar target operasional KCJB di akhir tahun 2022 bisa terwujud.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Konstruksi utama proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung dinyatakan aman meskipun telah terjadi pencurian 118 ton besi proyek di DK0+600 Halim, Cipinang Melayu, Jakarta Timur yang terungkap pada 30 Oktober 2021. Menurut Corporate Secretary KCIC, Mirza Soraya, hal ini dikarenakan besi-besi yang dicuri bukanlah bagian dari komponen konstruksi utama lintasan KCJB. 

Besi yang dicuri hanya untuk kebutuhan temporary support. Pencurian terhadap besi-besi untuk kebutuhan temporary support proyek KCJB itu dilakukan para pelaku pada dini hari dengan cara membobol pagar pembatas di kawasan konstruksi

Baca Juga

“Konstruksi utama KCJB aman. Besi-besi yang dicuri hanya untuk keperluan temporary support seperti H-beam, scaffolding, dan sebagainya. Bukan besi tulangan yang dipakai pada konstruksi lintasan atau stasiun,” ujar Mirza, dalam siaran persnya, Selasa (9/11).

Mirza mengatakan, saat ini pihaknya sudah meningkatkan keamanan di seluruh area tersebut. Termasuk, bekerja sama dengan pihak kepolisian dan tokoh masyarakat setempat. Pos penjagaan serta kamera pengawas pun ditambah khususnya di lokasi yang rawan pencurian. 

Selain itu, kata dia, pagar pembatas pun ditinggikan dan ditingkatkan kekuatannya agar tidak mudah dijebol. Ada pula peningkatan mobilisasi sumber daya untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan berkala terhadap material dan peralatan bantu, serta melakukan review dan monitoring secara lebih intens.

“Seluruh pihak proyek KCJB terus meningkatkan pengamanan yang maksimal atas aset-aset di proyek KCJB, terutama di titik rawan sehingga kejadian serupa tidak terulang. Kami juga bekerja sama dengan pihak kepolisian dan tokoh masyarakat setempat,” paparnya.

Menurutnya, pada medio 30 Oktober hingga 6 November 2021, pihak kepolisian dari Polsek Makasar telah berhasil menangkap lima dari sembilan pelaku pencurian setelah dilakukan pengintaian secara berkala. Dari penangkapan tersebut, telah diamankan barang bukti berupa H-beam 6 meter sebanyak 7 unit serta mobil pick up yang digunakan pelaku untuk membawa besi curian tersebut. Namun sampai saat ini, empat pelaku masih berstatus DPO.

“Pihak Kontraktor telah berkoordinasi dengan subkon dan juga pengamanan kepolisian Polsek Makasar Pinang Ranti terkait hal tersebut sehingga dapat dilakukan penangkapan terhadap lima dari sembilan pelaku. Barang bukti sudah diamankan namun empat pelaku lain masih dalam proses pencarian oleh pihak berwenang,” paparnya.

Terkait dugaan keterlibatan orang dalam, menurut Mirza, sampai saat ini belum mendapat indikasi adanya hal tersebut. Ia mengatakan, pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus pencurian ke pihak kepolisian dan akan mendukung upaya penangkapan terhadap pelaku pencurian sampai tuntas. 

"Kami belum mendapat indikasi adanya keterlibatan orang dalam dan hal ini menjadi wewenang pihak kepolisian. Kami juga akan memberikan dukungan penuh bagi kepolisian untuk mengungkap semua pelaku,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement