Rabu 10 Aug 2022 17:53 WIB

Dukung Konser Dream Theater di Solo, PLN Gairahkan Ekonomi Lewat Wisata Musik

PLN mendukung event besar yang membuka peluang pengembangan ekonomi

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
PT PLN (Persero) mendukung pertumbuhan geliat perekonomian dan seni budaya melalui ketersediaan listrik yang andal dan berkualitas. Salah satunya dengan mendukung konser Dream Theater. (ilustrasi).
Foto: Wahyu Suryana
PT PLN (Persero) mendukung pertumbuhan geliat perekonomian dan seni budaya melalui ketersediaan listrik yang andal dan berkualitas. Salah satunya dengan mendukung konser Dream Theater. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) mendukung pertumbuhan geliat perekonomian dan seni budaya melalui ketersediaan listrik yang andal dan berkualitas. Salah satunya dengan turut menyukseskan gelaran konser grup musik rock asal Amerika Serikat Dream Theater bertajuk Top of The World Tour di Solo.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah Daerah Istimewa Yogyakarta M Irwansyah Putra mengatakan, kami berkomitmen mendukung event-event besar yang membuka kembali peluang pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan. Konser bertaraf internasional yang digelar pada 10 Agustus tersebut harapannya akan memberi multiplier effect untuk pemulihan ekonomi masyarakat pascapandemi.

Baca Juga

“Ini jadi semangat PLN untuk mendukung event-event bertaraf internasional. Dalam konser internasional pascapandemi ini, PLN siap memasok listrik tanpa kedip dengan skema pengamanan berlapis," kata Irwansyah.

Ia menuturkan pasokan daya di sistem kelistrikan Jateng-DIY yang menaungi wilayah Solo dalam kondisi aman, dengan daya mampu sebesar 800 megawatt (MW) dan beban puncak 217 MW, sehingga masih ada cadangan daya 583 MW atau 72 persen. Sementara perkiraan kebutuhan listrik untuk konser band Dream Theater hanya sebesar 1,5 MW.

Irwansyah mengungkapkan, guna menjaga keandalan pasokan listrik untuk konser Dream Theater, PLN juga menyiapkan beragam peralatan seperti 3 unit Uninterruptible Power Supply (UPS) 100 kilovolt ampere (kVA) dan 80 kVA, 5 unit genset 500 kVA dan 250 kVA, unit gardu bergerak, dan 3 unit kabel bergerak. Perlengkapan itu dilengkapi dengan ACOS ( Automatic Change Over Switch) sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan bisa segera dipindahkan ke sumber listrik cadangan secara otomatis.

“Kami telah memiliki skema-skema khusus untuk mem- backup event-event besar seperti ini. Sehingga ke depannya kami harap EO tidak ragu lagi menjalin kerja sama dengan PLN. Karena PLN mampu menyediakan suplai listrik yang andal dan murah,” tutur Irwansyah.

Founder Rajawali Indonesia, Anas Alimi, selaku Event Organizer (EO) konser Band ini menyampaikan kegembiraannya sebab dukungan PLN yang bisa menyuplai listrik dengan harga murah. Setelah pandemi ini memang banyak sekali konser-konser yang akan digelar di berbagai daerah di Indonesia. Harapannya PLN bisa masuk pada pasar tersebut sehingga membantu ekonomi masyarakat bangkit kembali.

“Waktu pertama ditawarkan saya termasuk orang yang kaget, karena ternyata suplai dari PLN jauh lebih murah daripada kita pakai genset. Jadi saya pikir kalau PLN masuk pada industri ini akan sangat membantu teman-teman EO dan promotor,” tutur Anas.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa event konser bertaraf internasional ini mampu menjadi stimulus bangkitnya perekonomian masyarakat. “Jadi memang 70 persen penonton besok dari luar kota sehingga hotel-hotel di Solo penuh. Harapan kita music tourism bisa menggeliat dan menggerakkan sektor yang lain termasuk kuliner khas dari kota Solo,” jelas Anas.

Dalam konser ini nantinya juga akan dimeriahkan oleh tenant-tenant yang menyajikan beragam kuliner khas Solo, hal ini diharapkan menjadi multiplier effect dengan memberi ruang untuk bisnis kuliner Solo dapat kembali bangkit dan berkembang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement